Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Baru-baru ini seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Indramayu dikabarkan meninggal dunia.
Tewasnya TKI berinisial AH (28) ini picu rasa penasaran keluarga dan warga sekitar.
Pasalnya, selain masih menjadi misteri, tewasnya AH dikabarkan dalam kondisi yang memprihatinkan.
Baca Juga: Sempat Tolak Swab Test Covid-19, Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifudin Meninggal Dunia
Tewasnya warga Desa Pawidean, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat itu masih terus diselidiki pihak kepolisian.
Melansir dari Tribun Jabar, Saprudin Arip (39) selaku kakak sepupu AH mengatakan jenazah masih dalam tahap autopsi.
"Menurut informasi, hasilnya baru bisa diketahui setelah 3 bulan pasca-otopsi," ujarnya.
Menurut Informasi, AH pertama kali ditemukan oleh rekan kerjanya di sebuah pabrik gear daerah Taichung.
Penasaran AH tak kunjung turun saat memasuki jam kerja, akhirnya rekannya berinisiatif untuk menyusul.
Di lantai dua pabrik yang digunakan sebagai mess atau tempat tidur AH, rekannya tak mendapat jawaban apapun.
Tak mendapat jawaban, rekan AH langsung mendobrak pintu kamarnya.
Berhasil membuka paksa pintu, rekan AH justru dikejutkan dengan kondisi temannya.
"Posisinya telungkup tangannya juga menyilang di dada, terus mukanya juga tampak kehitaman dan ada darah keluar dari hidung juga mulut, tapi kalau tanda-tanda kekerasan katanya tidak ada," ujarnya.
Baca Juga: Tidak Terima Disebut Penipu, Keluarga Vicky Prasetyo Polisikan Angel Lelga
Lebih lanjut, jenazah pekerja migran Indonesia itu akhirnya segera dipulangkan pada pihak keluarga untuk disemayamkan.
Pada Sabtu (22/8/2020), jenazah dikabarkan telah dibawa pulang ke Tanah Air.
Di Desa Pawidean, Kecamatan Jatibarang, mobil ambulans tiba sekitar pukul 18.00 WIB.
Menyaksikan anaknya pulang dalam kondisi memprihatinkan, ibunda AH tak bisa berhenti menangis.
Bertahun-tahun tak bertemu, ibu korban hanya bisa meratapi nasib yang menimpa sang buah hati.
"Nangisnya sampai berhari-hari, mas bisa lihat sendiri kan orang tua perempuannya sampai sekarang terus nangis," ujar Saprudin.
Kendati demikian, pemulangan jenazah AH dari Taiwan ke Tanah Air tergolong cepat, yakni hanya sekitar 10 hari.
Sampai disemayamkan, pihak keluarga mengaku belum mengetahui secara pasti apa yang menyebabkan AH kehilangan nyawa.
Di Taiwan, jenazah AH sempat dilakukan autopsi untuk mengetahui penyebab pasti meninggalnya almarhum.
Baca Juga: Sempat Tolak Swab Test Covid-19, Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifudin Meninggal Dunia
"Insya Allah besok pagi di pemakaman Buyut Jatilawang biar bersama embah-embahnya," pungkas kakak sepupu AH.
Melansir informasi dari Kompas.com, informasi TKI dipulangkan dalam kondisi tak bernyawa juga terjadi di Malaysia.
Dalam kurun waktu Januari-Desember 2019, tercatat ada ratusan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal asal Nusa Tenggara Timur (NTT) meninggal dunia di Malaysia.
Baca Juga: Selamat! Rahma Azari Dikarunia Seorang Bayi Perempuan
Kepala Balai Pelayanan Penempatan Perlindungan TKI (BP3TKI) Kupang Siwa mengatakan, hingga Desember 2019 terdapat 116 TKI ilegal meninggal di Malaysia.
"Hingga kini, TKI asal NTT yang meninggal di luar negeri sebanyak 117 orang. 116 meninggal di Malaysia, sedangkan satu orang meninggal di Senegal," ungkap Siwa kepada Kompas.com, Sabtu (21/12/2019).
Dari 117 TKI itu, Siwa, hanya jenazah Stefanus Behtu warga asal Pulau Palie, Kabupaten Sikka, yang memiliki kelengkapan dokumen bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) di Senegal.
(*)
Kronologi Ricuhnya Demo Indonesia Gelap, Para Mahasiswa Ancam Bakal Demo Lagi Jika Pemerintah Tak Lakukan ini
Source | : | Kompas.com,Tribun Jabar |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |