"Saya juga rasakan debu hitam masuk dalam rumah. Asal debu itu belum bisa kami pastikan, hanya menduga dari PLTU batu bara atau asap cerobong perusahaan tambang PT OSS," kata Safri saat dikonfirmasi.
Menindak lanjuti keluhan warga, Kades Wawoluri itu mengaku akan segera mengambil tindakan.
"Malam Senin kami dengan Camat Motui akan rapat untuk mencari solusinya. Mungkin juga kami akan masuk ke Kantor BLH Provinsi. Bupati juga sudah tahu masalah ini," pungkasnya.
Melansir informasi dari TribunJambi.com, polusi udara yang disebabkan oleh debu atau tumbukan polusi batu bara bisa menyebabkan banyak gejala penyakit.
Sebagai informasi, menghirup udara yang tercemar, sama artinya dengan menghirup polutan, seperti karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), senyawa organik volatil (VOC), ozon (O3) hingga logam berat.
Baca Juga: Sempat Tolak Swab Test Covid-19, Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifudin Meninggal Dunia
Sehingga polusi udara disebut sebagai ancaman terbesar atas kesehatan manusia di lingkungan.
Bahkan, pada 2013, International Agency for Research on Cancer (IARC) menetapkan bahwa polusi udara di luar ruangan merupakan penyebab kanker.
(*)
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Source | : | Kompas.com,Tribun Jambi |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |