Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Sudah menjadi rahasia umum bahwa usia subur cukup berperan penting dalam memperbesar peluang kehamilan pada wanita.
Di antaranya biasa kita sebut dengan menopause.
Periode transisi menuju menopause, yang dikenal sebagai perimenopause, ditandai oleh serangkaian perubahan pada tubuh dan pikiran alias fisik dan psikis.
Kondisi ini memang tidak menyenangkan dan sulit dihadapi.
Diwartakan melalui laman Nakita, beberapa perubahan yang dapat kamu rasakan selama fase ini, yaitu:
· Periode menstruasi tidak beraturan
· Kenaikan berat badan
· Perubahan suasana hati
· Vagina akan lebih kering
· Tidur kurang berkualitas
· Libido menurun
· Penurunan ingatan
· Sering buang air kecil
· Rambut mudah rusak dan kulit mengalami kerutan dan flek hitam.
Baca Juga: Inilah 5 Alasan Kenapa Miss V selalu Basah, Bisa Jadi Tanda Tumor Jinak Loh, Waspada!
Perlu diketahui, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa usia subur wanita adalah pada saat mereka berusia 14-49 tahun.
Sementara puncak masa subur dan kualitas telur terbaik wanita berada pada 20-30 tahun.
Biasanya, pada usia subur, wanita akan lebih mudah untuk hamil.
Lantas, sebenarnya pada usia berapa sih kesuburan pada wanita akan menurun?
Baca Juga: Membongkar Teka-teki Bentuk Perut Ibu Hamil Tentukan Jenis Kelamin Bayi, Begini Penjelasan Ahli!
Dilansir Grid.ID dari Grid Health, Dokter Spesialis Obgyn, dr. Ivander Utama, Sp.OG, dalam bukunya Papa Mama Siap Hamil (2019) turut menjelaskan hal ini.
Usia memang menjadi faktor penting dalam menilai kualitas ovarium serta kuantitas sel yang akan berkembang menjadi ovum atau disebut istilah oosit.
Tidak mengherankan, dalam proses in vitro fertilization (IVF) atau dikenal juga dengan program bayi tabung, wanita yang lebih tua cenderung menghasilkan lebih sedikit sel telur yang layak untuk proses pembentukan janin.
Belum lagi, wanita dengan usia tua yang tidak mampu menghasilkan sel telur yang bagus dapat mengalami kehamilan berisiko, di antaranya keguguran dan ketidaksempurnaan pada janin.
Baca Juga: Wanita Wajib Tahu! Ini 3 Hal yang Harus Diperhatikan Setelah Operasi Caesar Agar Tak Ada Infeksi
Pertambahan usia pada wanita berhubungan dengan penurunan jumlah sel telur yang terdapat pada ovarium.
Penurunan jumlah sel telur ini biasanya dimulai pada usia 32 tahun dan terjadi penurunan secara perlahan setelah usia 37 tahun.
Pada usia inilah, tingkat kesuburan pada wanita dapat dikatakan mulai menurun.
Sementara itu, National Health Service (NHS) menyatakan bahwa 35 adalah "usia kunci" mengenai batas kesuburan pada wanita.
Baca Juga: Waduh, 5 Hal Ini Bisa Menyebabkan Impotensi Pada Pria Loh, Cegah Sebelum Terlambat!
Wanita paling subur ketika berusia awal 20-an, lalu kesuburan itu akan menurun seiring pertambahan usia.
Setelah usia 35, penurunannya akan turun tajam.
Pada wanita, usia memang menjadi faktor yang sangat penting karena berkaitan dengan kesuburan.
Bahkan, calon orang tua yang ingin melakukan program hamil dengan semua kemajuan teknologi, misalnya melalui bayi tabung, tetap saja usia menjadi faktor penting dalam proses berhasil tidaknya program itu.
Bila wanita menikah di usia yang cukup rawan bagi kesuburan, misalnya di atas 30 tahun, disarankan segera berkonsultasi dengan dokter kebidanan dan kandungan.
Lebih baik lagi, pasangan yang akan menikah hendaknya mendapatkan konseling dan penilaian ovarium untuk menentukan terapi yang tepat.
(*)
Viral Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Nekat Tembak Juniornya hingga Tewas, Ternyata Sempat Beri Ancaman Ini ke Polisi Lain
Source | : | Nakita,Grid Health |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nesiana |