Dokter akan melakukan pemeriksaan panggul dan menanyakan riwayat kesehatan untuk mengetahui apakah memiliki faktor risiko fistula, seperti operasi baru-baru ini, infeksi, atau radiasi panggul.
Dokter mungkin juga melakukan beberapa tes, yaitu:
1. Tes pewarna
Dokter akan mengisi kandung kemih dengan larutan pewarna.
Mereka akan meminta kamu untuk batuk atau menahan diri.
Jika kamu memiliki fistula vagina, pewarna akan bocor ke dalam vagina.
2. Sistoskopi
Dokter menggunakan alat tipis yang disebut cystoscope untuk melihat ke dalam kandung kemih dan uretra untuk mencari tanda-tanda kerusakan.
3. Sinar X
Retrograde pyelogram: Ini adalah tes khusus di mana pewarna disuntikkan melalui kandung kemih ke dalam ureter.
X-ray dapat menunjukkan apakah ada kebocoran antara ureter dan vagina.
Fistulogram: Ini adalah gambar sinar-X dari fistula. Tes ini dapat menunjukkan kepada dokter apakah kamu memiliki satu atau banyak fistula dan jika organ panggul lain mungkin terlibat.
4. Sigmoidoskopi fleksibel
Dokter melihat anus dan rektum dengan sigmoidoscope (tabung tipis dan fleksibel dengan kamera video kecil di ujungnya).
5. CT urogram
Kamu memiliki pewarna yang disuntikkan ke pembuluh darah dan CT scan membuat gambar vagina dan saluran kemih.
6. MRI panggul
Medan magnet dan gelombang radio mengambil gambar detail dari rektum dan vagina untuk membantu menunjukkan detail fistula rektovaginal.
(*)
Kekayaan Anaknya Tembus Rp 51,8 Miliar di Usia 28 Tahun, Ibu Verrell Bramasta Ungkap Sumber Harta sang Putra: Luar Biasa Rezekinya
Source | : | WebMD,Mayo Clinic |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Deshinta N |