Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker dengan tingkat kasus yang cukup tinggi.
Umumnya, kanker ini menyerang wanita, namun pria juga bisa terserang kanker ini.
Untuk mengetahui tanda-tanda awalnya, kamu perlu menyadari kondisi dan perubahan pada payudara sendiri.
Melansir laman resmi American Cancer Society via Tribun Batam, utamanya ciri-ciri kanker payudara tahap awal adalah benjolan di organ tubuh tersebut.
Benjolan pada kanker payudara bisa berupa massa berbentuk bulat, lunak, dan terasa menyakitkan saat disentuh.
Di beberapa kasus, ciri-ciri kanker payudara tahap awal bisa tidak menimbulkan gejala apa pun.
Namun, dokter bisa mengidentifikasi benjolan di payudara tersebut kanker atau bukan dengan alat mammogram.
Selain benjolan, berikut ciri-ciri kanker payudara tahap awal yang perlu diketahui:
· Perubahan tekstur kulit payudara
· Keluar cairan pada putting
· Ada lesung pipit di payudara
· Perubahan kelenjar getah bening
· Nyeri pada payudara saat ditekan
· Putting susu tenggelam
· Kulit payudara kemerahan atau memar
· Payudara jadi bengkak
Adanya benjolan pada payudara memang menjadi ciri utama dari keberadaan kanker payudara.
Namun, sepertinya kamu perlu menambah wawasan seputar organ ini.
Pasalnya, tidak semua benjolan pada payudara terindikasi kanker payudara.
Baca Juga: Hei Wanita! Dokter Ini Beberkan Kentut dari Vagina Bahaya atau Tidak, Simak Faktanya
Hal ini dijelaskan oleh Dokter Spesialis Bedah RS Brayat Minulya Surakarta, dr. Yudit Anastasia Sari, M. Biomed, SP.B.
Dilansir Grid.ID dari laman Kompas.com, ia menyampaikan ada beragam penyebab benjolan muncul di payudara yang bisa dikenali.
Berikut beberapa penyebabnya:
1. Fibroadenoma
Fibroadenoma adalah jenis tumor payudara jinak yang paling sering menyerang wanita muda usia 15-35 tahun.
Menurut dr. Yudit, tumor payudara jinak ini terjadi ketika sel-sel kelenjar dan jaringan ikat di payudara tumbuh secara berlebihan.
Ciri-ciri benjolan pada fibroadenoma adalah bisa digerakkan atau berpindah-pindah tempat.
Jika ditekan, benjolan akan terasa padat, berbentuk bulat atau oval, dan kenyal.
Benjolan juga tak akan terasa sakit jika ditekan.
Penyebab fibroadenoma diduga adalah pengaruh hormon di dalam tubuh wanita.
"Fibroadenoma berpotensi tidak berkembang menjadi kanker," jelasnya.
2. Fibrokistik
Fibrokistik adalah jenis tumor payudara jinak yang hilang-tumbul sesuai siklus haid.
Penyebab tumor payudara jinak ini adalah perubahan hormonal yang terjadi selama siklus menstruasi.
Baca Juga: Mengenal Trikomoniasis, Penyakit Seksual yang Bisa Bikin Susah Punya Anak sampai Bayi Lahir Prematur
Ciri-ciri benjolan yang muncul akibat kelainan fibrokistik adalah teraba lebih dari satu bisa di salah satu payudara atau keduanya.
Timbulnya benjolan ini biasanya diikuti dengan kondisi kencang atau bengkak pada payudara.
Pada umumnya, fibrokistik dialami oleh wanita berusia 20-50 tahun.
3. Kista payudara
Kista payudara adalah benjolan berisi cairan yang dapat terbentuk pada salah satu atau kedua payudara.
Baca Juga: Salah Kaprah, 7 Makanan Ini Justru Cepat Rusak Jika Disimpan dalam Kulkas!
"Kista payudara tidak bersifat kanker jadi tidak perlu terlalu dicemaskan ketika benjolan yang muncul di payudara sudah dipastikan berisi cairan," jelas dr. Yudit.
Menurut dia, penyebab kista payudara secara pasti belum dapat diketahui.
Tapi, munculnya kista payudara dapat berkaitan dengan adanya perubahan hormon pada wanita, terutama dalam siklus menstruasi tiap bulan.
4. Papilloma intraduktal
Papilloma intraduktal adalah tumor jinak yang juga tidak berpotensi kanker.
Baca Juga: Jangan Lagi Percaya ‘Katanya-katanya’, Inilah 6 Fakta yang Wajib Diketahui Ibu Menyusui!
Keberadaan tumor jinak ini terbentuk pada kelenjar susu.
Pada umumnya, papilloma intraduktal bisa diraba berupa satu benjolan berukuran cukup besar yang muncul di dekat puting.
Jika itu terjadi, maka papilloma intraduktal bukan faktor risiko peningkatan kanker payudara.
Tapi, papilloma intraduktal bisa juga berupa beberapa benjolan kecil yang terletak jauh dari puting.
Kondisi inilah yang perlu lebih diwaspadai karena berisiko berkembang menjadi kanker.
Ukuran dari benjolan tumor jinak ini bisa mencapai sekitar 1-2 cm.
Papilloma intraduktal terbentuk dari kelenjar, sel fibrosis, dan pembuluh darah.
Papilloma intraduktal sering terjadi pada wanita usia 35-55 tahun.
Baca Juga: Sebenarnya Berapa Banyak Sih Telur yang Boleh Kita Makan dalam Sehari? Ini Penjelasan Ahli
5. Lipoma
Lipoma adalah benjolan lemak yang tumbuh secara perlahan di bawah kulit.
Benjolan ini pada dasarnya dapat muncul di berbagai bagian tubuh tidak hanya payudara, seperti leher, bahu, punggung, maupun perut.
Lipoma merupakan tumor jinak dan tidak berbahaya.
Tetapi benjolan lipoma bisanya perlu dibuang jika ukurannya cukup besar dan mengganggu.
Baca Juga: Duh, Siap-siap Wanita! Pada Usia Ini Kesuburan Mulai Menurun Loh
Belum diketahui secara pasti penyebab lipoma.
Tapi, kondisi ini lebih mungkin terjadi pada seseorang dari keluarga yang memiliki riwayat lipoma.
Meski dapat dialami oleh orang dari segala usia, lipoma lebih sering menimpa orang usia 40-60 tahun.
Perlu kamu diketahui, walaupun hanya mengalami tumor payudara jinak, dr. Yudit menyarankan, bagi siapa saja yang mengalami gangguan kesehatan ini akan lebih baik jika tetap memeriksakan diri ke dokter.
Baca Juga: Mata Ngantuk Tapi Nggak Bisa Tidur? Coba Terapkan 5 Hal Ini Mulai Nanti Malam
Hal itu penting untuk memastikan kembali penyebab benjolan di payudara.
Ia pun mengungkapkan, pada umumnya gejala tumor paudara jinak lebih ringan ketimbang kanker payudara.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Batam |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nesiana |