Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Bakmi sudah menjadi kuliner favorit masyarakat Indonesia.
Baik disantap saat siang bahkan malam hari, bakmi selalu jadi juara karena rasanya yang gurih.
Kita mudah sekali menemukan bakmi.
Pasalnya sajian ini sudah menjamur, baik di restoran berbintang sampai warung pinggir jalan.
Setiap daerah di Indonesia bahkan punya bakmi khas yang membedakan dengan daerah lain.
Ternyata, asal-usul bakmi di Indonesia menarik untuk dipelajari.
Baca Juga: Jajan di Restoran Mewah Singapura, Raffi Ahmad Beri Uang ke Tukang Bersih-bersih: Kasihan Dia!
Lantaran jika ditilik sebenarnya bakmi bukanlah makanan asli Indonesia, mengingat orang Indonesia tidak mengenal tepung terigu semasa dulu.
Lantas, dari mana asal bakmi di Indonesia?
"Bakmi bisa masuk ke Indonesia bersamaan dengan para imigran dari Tiongkok yang datang bergelombang selama berabad-abad".
"Jadi melalui imigrasi dari Tiongkok ke Nusantara," kata Aji Chen Bromokusumo, selaku budayawan dan Sekertaris Umum Asosiasi Peranakan Tionghoa Indonesia (ASPERTINA), seperti dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
"Entah karena alasan politis, ekonomi, atau yang lainnya, secara bertahap imigran dari Tiongkok mengalir ke Nusantara".
"Para imigran tersebut memulai kehidupan baru mereka di Nusantara dan mendapati mereka cocok tinggal di ‘Negeri Selatan’ ini," sambungnya.
Imigran Tiongkok yang berbondong-bondong datang ke Indonesia pasti membawa dan memerlukan makanan sebagai santapannya sehari-hari.
Baca Juga: Menikmati Dinginnya Malam di Yogyakarta dengan Hangatnya Bakmi Jowo Mbah Gito
Makanan yang mereka santap, merupakan makanan yang berasal dari daerah asal dan sudah akrab di lidah para imigran.
"Kuliner menjadi sangat penting karena merupakan salah satu kebutuhan mendasar manusia".
"Para perantau yang datang sekali waktu menginginkan makanan seperti yang ada di tempat asalnya," jelas Aji.
Baca Juga: Ingin Merasakan Sensasi Makan Mie, Begini Cara Menyantapnya
Namun karena keterbatasan dan perbedaan bahan di Nusantara, para imigran berusaha menyesuaikan diri dengan apa yang ada di tempat tinggal barunya.
Hal tersebut dapat menjadi alasan mengapa kini masyarakat sering kali menemukan bami dengan berbagai varian rasa dan topping.
Bakmi yang pada dasarnya menggunakan minyak babi dan topping babi, sekarang sudah banyak yang mengunakan minyak ayam hingga minyak bawang karena menyesuaikan kebutuhan dengan masyarakat lokal.
Setelah mengetahui asal-usul bakmi di Indonesia.
Baca Juga: Gara-gara Dihina Lemah Diranjang, Inilah Fakta dan Kronologi Pembunuhan Bos Bakmi Cipondoh
Berikut ini akan dijabarkan resep bakmi goreng yang sudah disesuaikan dengan selera lidah khas Indonesia.
Melansir Sajian Sedap, bakmi goreng ini bisa menjadi pilihan untuk sarapan atau bekal.
Sajian untuk 4 porsi.
Bahan:
1/4 ekor ayam, rebus, suwir
200 gram mi kering pipih, rebus, tiriskan
3 sendok makan kecap manis
2 butir telur, kocok lepas
8 butir bakso sapi, iris
1 buah tomat merah, potong-potong
100 gram kol, iris
5 batang caisim, potong-potong
1 sendok teh garam 1 sendok teh gula pasir
1/4 sendok teh merica bubuk
100 ml kaldu ayam
2 batang daun bawang, iris miring
1 batang seledri, potong-potong
2 sendok makan minyak, untuk menumis
2 sendok makan bawang goreng, untuk taburan
1 batang daun seledri, iris, untuk taburan
Baca Juga: Akan Online, Bisnis Bakmi Baim Wong Akan Memanfaatkan Digital...Wow
Bumbu halus:
4 butir kemiri, sangrai
1/2 sendok makan ebi, seduh
6 butir bawang merah
4 siung bawang putih
Baca Juga: Waduh, Harga Semangkuk Bakmi Ini Bisa Buat Bayar Kosan Setahun! Mahal Banget
Cara membuat:
· Aduk rata mi dengan kecap manis, sisihkan
· Panaskan minyak, tumis bumbu halus sampai harum, sisihkan di pinggir wajan
· Tambahkan telur dan duk sampai berbutir kasar
· Masukkan ayam suwir, bakso sapi, dan aduk rata
· Tambahkan tomat merah, taoge, kol, dan caisim, dan aduk sampai layu
· Masukkan mi, garam, merica bubuk, dan gula pasir, dan Aduk rata
· Tuang kaldu ayam
· Masak sampai meresap dan sayur matang
· Tambahkan daun bawang, seledri, dan aduk rata
· Sajikan bersama taburan bawang goreng dan daun seledri.
(*)
Source | : | Kompas.com,Sajian Sedap |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Deshinta Nindya A |