Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Menunda kehamilan mungkin menjadi keputusan yang ingin sebagian pasangan ambil.
Biasanya ibu yang baru punya anak ingin menunda dulu untuk punya anak lagi.
Ada juga pengantin baru yang ingin menunda momongan karena beberapa alasan.
Semuanya sah-sah saja dilakukan, akan tetapi pilihan tentang cara menunda kehadiran buah hati itu yang perlu diperhatikan.
Baca Juga: Nggak Nyangka, Ternyata Kebanyakan Tidur Bisa Menurunkan Kualitas Sperma Loh, Hati-hati Pria!
Jangan sampai pilihan menunda momongan justru ganggu kesuburan.
Dokter Boy Abidin, Sp.OG., menjelaskan penundaan masa kehamilan tentu bisa dilakukan.
Caranya dengan mengatur dan melihat masa subur istri.
"Kalau tidak mau hamil jangan lakukan seks pada masa subur," katanya seperti dikutip Grid.ID dari Nova.
Baca Juga: Duh, Siap-siap Wanita! Pada Usia Ini Kesuburan Mulai Menurun Loh
Untuk hal ini, imbuh dr. Boy, sang istrilah yang punya kendali.
“Di sini ibu yang pegang kendali, karena dia yang tahu kapan masa suburnya," katanya.
Untuk mengukur masa subur sendiri sebenarnya bisa dilakukan dengan memperhatikan suhu basal.
"Suhu basal diukur pada pagi hari sebelum beraktivitas. Saat ovulasi biasanya suhu akan naik, ada perubahan hormonal dan juga tubuh terasa hangat namun bukan demam, " tandasnya.
Selain dengan suhu basal, wanita bisa mengetahui masa subur dengan mengecek lendir vagina.
"Dilihat dari lendir vagina. Periksa lendir vagina seusai buang air kecil misalnya. Gunakan kedua jari (telunjuk dan ibu jari) lalu lihat bagaimana tekstur lendirnya."
Jika lendir tidak putus saat ibu jari dan telunjuk diketup-ketupkan, itu berarti perempuan sedang alami masa suburnya.
Nah, untuk lebih jelasnya, berikut ini ini akan dipaparkan beberapa cara menunda momongan tanpa menurunkan kesuburan.
Sehingga, tetap dijamin aman.
Dilansir Grid.ID dari Grid Health, pasangan tetap haru melakukan tes kesehatan secara teratur untuk semua kondisi kesehatan, termasuk endometriosis, sindrom ovarium polikistik, dan penyakit menular seksual.
"Hal ini untuk memastikan bahwa kita mempersiapkan diri untuk mendapatkan peluang yang lebih baik untuk hamil dan melahirkan. Menjaga tubuh tetap sehat secara umum adalah kunci untuk memperpanjang kesehatan reproduksi," jelas Dr Rajani Nayak, dokter kandungan dan kebidanan di Bangalore.
Konsumsi lemak sehat dan antioksidan, yang didapat dari bahan makanan alami dan segar, seperti buah dan sayuran aneka warna, serta ikan.
Hindari makanan kemasan, pemanis buatan, makanan yang mengandung MSG, dan bahan pengawet.
Tubuh yang bugar akan menguatkan sistem kekebalan tubuh, sistem pernapasan, meningkatkan stamina, dan mengurangi stres.
Selain itu juga meningkatkan peluang untuk kehamilan dan kehamilan yang bebas masalah dikemudian hari.
"Stres bisa memicu banyak masalah kesehatan, dan salah satunya kelebihan berat badan, yang bisa memengaruhi kesuburan," ungkap pakar kebugaran Wanita Ashok.
Makan dengan sehat dan olahraga teratur tanpa diimbangi istirahat yang cukup, akan percuma.
Menurut Dr Daniel Park dari Inje University di Korea Selatan, kurang tidur akan meningkatkan kadar hormon stres (kortisol), sedangkan terlalu banyak tidur akan meningkatkan hormon prolaktin yang diketahui dapat mengganggu kesuburan.
Karena itu, tidurlah dengan cukup (tujuh sampai delapan jam sehari) untuk memulihkan kondisi tubuh supaya bugar kembali.
Tidak merokok, mengonsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang, karena akan memengaruhi kesehatan reproduksi.
"Konsultasikan dengan dokter mengenai kondisi kesehatan yang serius atau masalah seksual yang pasangan hadapi, untuk mengetahui apakah hal itu bisa memengaruhi kesuburan kita di kemudian hari," kata Dr Rajani.
Baca Juga: Diberi Hadiah Kado Ulang Tahun Jam Tangan Mahal dari Ayah Tirinya, Al Ghazali: Suka Om, Suka Banget!
Hal ini merupakan salah satu cara untuk memastikan kita tetap dapat memprogram kehamilan pada waktu yang diinginkan.
Meskipun ini merupakan prosedur yang rumit, pembekuan sel telur sudah bisa dilakukan di berbagai rumah sakit.
(*)
Source | : | Nova.id,health.grid.id |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |