Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Siapa sih yang nggak doyan telur asin?
Telur bebek berwarna biru muda ini memang menggugah selera.
Rasa asin yang khas akan sangat nikmat walau hanya disantap dengan nasi hangat.
Baca Juga: Geger Telur Asin bisa Mantul dan Bagian Dalamnya Berwarna Coklat, Polisi pun sampai Turun Tangan!
Selain harganya yang murah, telur asin juga memiliki kandungan gizi yang cukup banyak.
Sama seperti telur bebek yang belum diolah, telur asin kaya akan Omega-3 yang baik untuk kesehatan otak, sehingga kita dapat lebih berkonsentrasi saat belajar dan berpikir.
Saking pentingnya omega 3, kita sering menemukan telur ayam khusus omega 3 yang dijual dengan harga mahal.
Sebab itu, mengonsumsi telur asin bisa menjadi pilihan sumber omega 3 yang lebih terjangkau harganya.
Melansir Bobo.id, dalam sebutir telur asin, terdapat juga kandungan vitamin B kompleks yang sangat baik untuk kesehatan mata.
Selain itu, kandungan kalsium dalam sebutir telur asin ini juga meningkat, sangat baik untuk tulang kita.
Kalsiumnya bisa meningkat karena penggunaan bata merah atau abu sekam, yang digunakan untuk membalut telur bebek selama penggaraman.
Namun, ada fakta lain yang perlu kamu tahu tentang telur asin ini.
Menurut Kalpana Bhaskaran dari Nutrition Research and Head of Glycemic Index Research Unit di Temasek Polytechnic’s School of Applied Science, makan telur asin bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh, melebihi jumlah yang direkomendasikan setiap harinya yaitu 300 miligram.
Apalagi dalam sebutir telur asin bisa terkandung 300-600 miligram kolesterol, tergantung dari proses pembuatannya.
Dikutip Grid.ID dari Tribun Kaltim, pembuatan telur asin yang sengaja diasinkan dengan garam ini, membuat telur asin memiliki kandungan natrium yang sangat tinggi.
Mengonsumsi makanan yang tinggi garam berarti mengonsumsi makanan yang kaya natrium.
Padahal, WHO (World Health Organization) atau Lembaga Kesehatan Dunia menyarankan asupan garam hanya 5 gram (setara dengan natrium 2.000 miligram) per hari.
Konsumsi garam di atas batas yang diperbolehkan dapat berkontribusi pada munculnya tekanan darah tinggi serta meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke.
Mengandung natrium yang tinggi
Natrium adalah suatu zat berupa elektrolit sekaligus mineral.
Zat ini diperlukan oleh tubuh untuk menjaga keseimbangan elektrolit tubuh, menjaga kadar air di dalam dan di luar sel tubuh, serta penunjang kerja otot dan saraf.
Jarang sekali seseorang bisa mengalami kekurangan natrium, kecuali bagi pengidap diare, kekurangan gizi, dan gagal jantung.
Baca Juga: Bakal Ada Mie Instan Varian Rasa Salted Egg, Tunggu Tanggal Mainnya
Sebaliknya, terlalu banyak natrium jelas tidak baik bagi kesehatan karena banyak penyakit berat yang mengintai apabila tubuh kamu kelebihan natrium.
Makanan yang mengandung natrium tinggi berarti mengandung garam dengan kadar tinggi.
Biasanya terdapat pada makanan siap saji dan makanan olahan atau kemasan. Telur bebek asin atau telur asin termasuk di antara kelompok makanan tersebut.
Baca Juga: Mudik Sambil Traveling Via Pantura, Gokilnya Kota Lama di Semarang
Dengan kata lain, mengonsumsi terlalu banyak telur bebek yang sudah diasinkan berisiko mengganggu kesehatan.
Untuk menghindari kemungkinan hipertensi atau tekanan darah tinggi, kamu disarankan untuk mengonsumsi makanan asin, termasuk telur asin, secara bijak.
Mengonsumsi makanan yang rendah garam dapat membantu kamu menghindari kondisi tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Baca Juga: Berburu Telur Asin Brebes, Ini Rekomendasi dan Cara Pilihnya
Peningkatan tekanan darah yang berlebihan dapat menyebabkan penyakit jantung.
Tugas jantung adalah memompa darah untuk mengalir melalui pembuluh darah.
Daya tekan yang ditimbulkan ketika darah mengalir dan mendorong dinding pembuluh darah bisa diukur dan dinamakan dengan tekanan darah.
Makin tinggi tekanan darah, maka kerja jantung menjadi makin berat dalam memompa darah.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat memicu penyakit berat lainnya, antara lain stroke, aterosklerosis (pengerasan arteri), gagal ginjal, dan gagal jantung.
Bahkan, sebuah studi ilmiah membuktikan bahwa orang yang mengonsumsi garam berlebihan mempunyai risiko lebih tinggi untuk mati karena serangan jantung.
Baca Juga: Ini Prediksi Tren Kuliner di Tahun 2018, Nomor 9 Sering Jadi Perdebatan Publik loh
Telur bebek asin atau telur asin, serta makanan-makanan olahan lainnya memang nikmat untuk dijadikan sebagai tambahan lauk.
Akan tetapi, kamu tetap harus tahu batasan agar tidak tinggi risiko hipertensi.
(*)
Source | : | Tribun kaltim,Bobo.ID |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Deshinta N |