Akhirnya sewa bulan Agustus yang telah berakhir itu, membuat keluarga tersebut harus angkat kaki.
Bermodalkan alas Baliho, Andhika menggunakan benda tersebut untuk melindungi anak dan istrinya.
"Satu (baliho) buat alas dalam gerobak dan satunya buat tutup bagian atas agar tak panas dan kehujanan," ungkapnya.
Selama hidup di jalan Andhika membawa anak istrinya untuk memulung plastik dan mencari uang untuk makan sehari-hari.
"Kalau bayi masih minum air susu ibu (ASI). Hanya kasihan saat hujan sering kedinginan," jelasnya.
Lebih lanjut, Andhika yang saat ini bekerja menjadi pemulung mengaku tengah mencari pekerjaan yang lebih layak.
"Kalau ada kerjaan lain saya mau. Jadi sopir juga bisa," pungkasnya.
Kisah penghuni kos diusir oleh pemiliknya juga terjadi di Solo, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.
Melansir informasi dari Kompas.com, tiga perawat yang menghuni rumah kos mengaku telah diusir lantaran sang pemilik dan penghuni lain takut tertular covid-19.
Pasalnya, mereka sehari-hari bekerja di RSUD Bung Karno Solo, Jawa Tengah dan menangani pasien covid-19.
Pemilik kos di Grogol, Sukoharjo akhirnya tidak mengizinkan tiga perawat itu menghuni kediamannya.
Meskipun demikian, Wahyu Indrianto selaku Direktur RSUD Bung Karno akhirnya memberikan tempat sementara untuk tiga perawatnya di salah satu ruang RS.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |