Baca Juga: Positif Narkoba, Reza Artamevia Terancam Hukuman Maksimal 12 Tahun Penjara
Dimulai sejak pagi hingga siang hari, ribuan pengujung berkerumun di sekitar lokasi sungai besar untuk menyaksikan tradisi yang menarik ini.
Suasana kekaraban antara dua desa yang terpisah dengan bentangan sungai tuntang ini kental terasa, waga desa Ngombak akan menyongsong kedatangan waga Desa Karanglangu dengan penuh kehangatan.
"Tradisi Asrah Batin merupakan peninggalan budaya Kabupaten Grobogan yang sarat akan makna toleransi.
Tradisi ini patut dilestarikan sebagai penanda bahwa warga Grobogan adalah orang-orang yang berbudi luhur", kata Bupati Grobogan Sri Sumarni, dilansir dari laman Kompas.com.
Baca Juga: Curhat Juara Olimpiade Internasional Gagal Masuk SNMPTN dan SMBPT Viral, Begini Nasibnya Sekarang
Tradisi Asrah Batin erat hubungannya dengan kepercayaan warga tentang sosok Kedhana dan Kedhini, yaitu Raden Sutejo dan Roro Musiah yang diyakini sebagai leluhur pendiri Desa Karanglangu dan Desa Ngombak.
Menurut mitos, Kedhana dan Kedhini adalah saudara kandung yang terpisah saat keduanya masih kecil.
Keduanya berkelana secara terpisah melewati hutan dan sungai, hingga akhirnya Kedhana berhenti dan menetap di suatu desa yang diberi nama dengan Desa Karanglangu.
Sementara itu, Kedhini menetap di suatu desa yang diberi nama Desa Ngombak.
Saat keduanya tumbuh dewasa, mereka bertemu kemudian jatuh cinta dan hampir menikah.
5 Arti Mimpi Melihat Sawah Bersama Pasangan, Ternyata Pertanda Saling Mendukung Hal Ini, Simak Penjelasannya
Source | : | Nakita.ID |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |