Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Beberapa orang melakukan seks oral sebelum atau sebagai pengganti hubungan seks.
Faktanya, justru beberapa penyakit seksual menular dapat menular lewat seks oral.
Di seluruh dunia, ada sekitar satu juta kasus penularan infeksi seksual yang terjadi setiap hari.
Setidaknya itulah data yang dilansir Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Melansir laman Kompas.com, jika mencermati data itu, maka menjadi penting bagi mereka yang aktif secara seksual untuk memahami bagaimana penyakit seksual ditularkan dan bagaimana cara menghindarinya.
Nah, salah satunya tentang kemungkinan penyakit seksual menular yang disebarkan melalui seks oral.
Perlu dipahami, seks oral merupakan kontak langsung yang melibatkan pertukaran cairan tubuh.
Baca Juga: Blak-blakan, Nikita Mirzani Akui Berperilaku Hiperseks
Penyakit seksual menular menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh atau kulit yang terinfeksi.
Inilah beberapa penyakit seksual menular yang paling sering menyebar melalui seks oral.
Herpes adalah virus yang ditularkan melalui kontak vagina, oral, atau anal dengan seseorang yang menderita herpes.
Penyakit ini sangat menular dan cenderung lebih menular saat terjadi wabah aktif.
Gejala utama herpes adalah munculnya luka pada atau di sekitar alat kelamin.
Luka itu bisa menyebar ke paha, bokong, atau daerah terdekat lainnya.
Selain itu mereka yang terjangkit virus ini dapat mengalami luka di mulut, lidah, dan bibir, tergantung pada jenis herpesnya.
Bahkan, kondom dan alat penghalang lainnya mungkin tidak dapat mencegah penyebaran virus herpes, jika seseorang yang terinfeksi mengalami luka atau lecet yang tidak sepenuhnya tertutup oleh alat kontrasepsi.
Yang lebih mengerikan, ada kemungkinan, seseorang menderita herpes tanpa mengalami gejala selama bertahun-tahun.
Selain itu, herpes tidak bisa disembuhkan, tapi obat dari dokter bisa mengatasi gejalanya.
Gonorea adalah infeksi bakteri yang sangat menular yang menyebar melalui kontak seksual dengan vagina, penis, anus, atau mulut seseorang yang terinfeksi.
Seperti herpes, banyak orang yang menderita gonorea, tapi sama sekali tidak memiliki gejala.
Namun, saat gejala muncul, mungkin penderita akan mengalami keputihan, gatal atau rasa terbakar saat buang air kecil.
Kondisi itu disusul dengan keluarnya cairan berwarna putih, hijau, atau kuning keluar dari penis, atau pada wanita terjadi pendarahan walau tidak sedang menstruasi.
Baca Juga: Masalahnya Seakan Sirna dengan Berhubungan Intim, Nikita Mirzani: Seks Itu Nomor Satu!
Gonorea bisa diobati, dan bisa menyebabkan komplikasi serius jika tidak diobati.
Pada wanita, gonorea yang tidak diobati dapat menyebabkan kondisi yang disebut penyakit radang panggul.
Sindrom ini bisa menyebabkan infertilitas.
Pada kasus yang lebih jarang, gonorea juga bisa menyebabkan kemandulan pada pria.
Sipilis adalah infeksi bakteri yang menyebar melalui vagina, oral, penis, anal, atau kontak kulit.
Luka, walau ukurannya sangat kecil, dapat menjadi media penularan sipilis.
Sipilis yang jika tidak diobati, bisa menyebabkan kegagalan organ, demensia, dan masalah kesehatan serius lainnya.
Pada tahap awal, sipilis dapat memunculkan gejala berupa banyak luka kecil dan melepuh.
Luka akan muncul di tempat dimana kuman sipilis masuk ke dalam tubuh, sehingga orang yang terkena sipilis dari seks oral mungkin mengalami luka pada alat kelamin mereka atau di sekitar mulut.
Sipilis juga bisa menyebabkan ruam dan melukai selaput lendir.
Pada tahap selanjutnya, bisa menimbulkan masalah serius di banyak organ tubuh, termasuk jantung dan otak.
Dikutip Grid.ID dari Grid Hype, National Health Service di Inggris menyatakan, 90 persen orang yang aktif melakukan seks oral akan terpapar human papiloma virus (HPV) dari berbagai strain.
HPV yang mendekam di tubuh menginfeksi sel skuamosa yang akhirnya memicu mutasi sel yang berujung menyebabkan kanker.
Terkait hal itu, JAMA Oncology sempat melakukan penelitian dan menyatakan kanker oral dan lidah dipicu oleh jenis HPV 16.
Lebih dari 50 persen kasus infeksi HPV yang terjadi di mulut disebabkan oleh oral seks.
Bahkan, risiko terinfeksi HPV dan terkena kanker mulut, lidah, dan tenggorokan akan lebih tinggi jika pelaku terus bergonta-ganti pasangan dalam melakukan oral seks.
Meski oral seks dianggap berbahaya, tapi hingga saat ini tidak adanya larangan untuk melakukan seks dengan cara seperti itu.
Statistik saat ini menunjukkan, kasus kanker mulut, lidah, dan tenggorokan yang terkait HPV dua kali lebih besar pada pria daripada wanita.
Penderita pria paling umum adalah pada heteroseksual berumur 40 sampai 50-an.
Pada pria homoseksual, kasus lebih rendah.
Untuk menghindari virus HPV, perlu juga dilakukan vaksin HPV.
Walaupun memakan biaya yang tidak murah, suntik vaksin dapat meminimalisir risiko kanker.
Vaksin HPV sangat penting dilakukan karena kanker mulut, lidah, dan tenggorokan bisa menyerang siapa pun, loh.
(*)
Viral Peserta Indonesian Idol Punya Suara Unik Mirip Optimus Prime, Anang Hermansyah Langsung Ramal Begini
Source | : | Kompas.com,Hype Grid |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |