Virus itu menggunakan sel inang untuk menghasilkan salinan yang kemudian menyebar ke sel lain.
"Pengamatan yang paling mencolok adalah jumlah virion yang sangat banyak oleh sel yang terinfeksi. Beberapa sel yang terinfeksi begitu penuh dengan virus sehingga mereka berkumpul dan terlepas dari epitel," kata Ehre.
"Hal itu memungkinkan virion untuk menginfeksi paru-paru dan juga dapat keluar dari hidung untuk menginfeksi orang lain." Anda juga dapat melihat beberapa struktur SARS-CoV-2.
Virus terdiri dari lebih dari satu untai RNA (agak mirip setengah dari DNA berbentuk tangga) yang ditutupi lapisan ganda lipid dan spike protein.
Seperti diketahui, nama virus corona diambil dari spike proteinnya yang menyerupai mahkota dengan bahasa Latin-nya corona.
Paku-paku di permukaan virus corona ini merupakan kunci yang digunakan oleh patogen untuk memasuki sel inang.
"Virus SARS-CoV-2 tampaknya dilepaskan dalam gumpalan besar dapat menyebar ke tubuh orang yang terinfeksi dan menyerang epitel olfaktorius (jaringan yang tertutup lendir di rongga hidung)," tambah Ehre.
"Ini menjelaskan gejala umum hilangnya penciuman, dan juga menginfeksi kelenjar ludah, yang akan menjelaskan gejala mulut kering. Yang terburuk adalah ketika virus masuk ke paru-paru dan menghasilkan pneumonia yang menyebabkan sesak napas dan akhirnya bisa menyebabkan kematian."
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gambar Virus Corona SARS-CoV-2 Menyelimuti Sel Paru-paru Manusia"
(*)
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Penulis | : | None |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |