Tapi, lama kelamaan tubuh mungkin bisa menyesuaikan diri.
"Ini seperti yang lainnya. Jika kamu melakukan suatu aktivitas dengan mantap, tubuh akan dapat mentolerirnya ketika kamu lebih mendorongnya," katanya.
Komunikasi dengan pasangan adalah kuncinya.
Selain potensi gejala fisik yang tidak menyenangkan, ada juga aspek psikologis dari 'terlalu banyak seks'.
Terapis seks bersertifikat, Kat Van Kirk mengatakan kepada majalah Brides, "Satu atau lebih pasangan mungkin merasa kewalahan dengan harapan untuk melakukan hubungan seksual lebih banyak daripada yang lain dan ini dapat menyebabkan penarikan diri dan kebencian."
Kamu harus secara teratur memeriksa pasangan dan diri sendiri untuk memastikan bahwa jumlah hubungan seks yang dilakukan adalah hal yang membuat kalian berdua bahagia.
Baca Juga: Jangan Sampai Bikin Pasangan Frustasi karena Tak Puas, Cek 5 Cara Agar Durasi Bercinta Lebih Lama
Berapa banyak seks yang kamu lakukan sepenuhnya terserah kamu dan pasangan, apakah itu harian, mingguan, bulanan, atau tidak sama sekali.
"Ketika berbicara tentang frekuensi seks, setiap orang memiliki preferensi mereka, yang kemudian dibatasi oleh jadwal mereka, pola tidur mereka, dan tentu saja, ketersediaan pasangan mereka," kata pakar seks, Madeleine Castellanos, kepada Brides.
"Pasangan akan menemukan pasang surut mereka sendiri. Akan ada saat lebih banyak seks dan waktu lebih sedikit. Yang paling penting adalah tetap terhubung dan berkomunikasi sehingga dapat menghadapi dan menikmati dimanapun kamu berada pada spectrum," kata Van Kirk.
Komunikasi adalah aspek terpenting untuk kehidupan seks yang sehat.
Jadi periksalah dengan pasangan untuk memastikan jumlah aktivitas seksual yang nyaman.
(*)
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Source | : | insider.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nesiana |