Lantas, psikolog yang Gisel kunjungi itu mengatakan jika mantan istri Gading Marten itu kurang kasih sayang dari sosok seorang ayah.
"Banyak penghakiman di masa lalu kayak kurang kasih sayang orang tua dan segala macem," ujar Gisel.
"Pernah aku dateng ke psikolog buat minta penyelesaian. Psikolognya bilang 'oke Gisel saya memahami'. Maksud dia mungkin baik, aku mau di proses, mungkin aku kayak gini karena kurang sosok ayah dari kecil," sambungnya.
Menurutnya, sedari kecil sang ayah sudah sibuk dengan urusan pekerjaannya sendiri.
Sehingga hal itu yang membuat Gisella Anastasia tak dekat dengan ayah kandungnya.
"Papa ada, cuma kan sibuk dengan urusannya sendiri. Kerja, terus ada di keluarga kami ada badai-badai sedikitlah. Pokoknya emang kurang, kurang deket," ungkap Gisel.
"Jadi menurut dia aku ini kering, memang haus kasih sayang, memang butuh sosok ayah, sosok pemimpin, sosok yang bisa dijadiin pegangan," lanjutnya.
Tak hanya itu, psikolog Gisel itu juga mengatakan jika masa lalu cukup dijadikan pembelajaran saja.
Bahkan, ia akan berdamai dengan masa lalu dan berubah untuk lebih baik lagi.
"Jadi dia kayak mengkonfirmasi gitu. Masa lalu emang udah jadi masa lalu, tapi kan bukan harus dijadiin pembelaan kek gitu, tapi pembelajaran," terang mantan istri Gading Marten.
"Pokoknya itu sudah ada untuk dijadiin agar membentuk kita yang sebenernya. Untuk membentuk kita menjadi lebih baik sebetulnya. Jadi nggak bisa nyalahin masa lalu, harusnya kita berdamai," pungkasnya.
(*)
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Fidiah Nuzul Aini |
Editor | : | Fidiah Nuzul Aini |