“Kita merasa orang memanfaatkan kita dan tak sadar sebenarnya kita juga ambil bagian mengapa hal itu terjadi,” kata Hanks.
Kurang tidur dan tenggelam dalam daftar pekerjaan yang panjang juga bisa membuat kemampuan kita menghadapi masalah berkurang.
Kita pun berubah jadi pemarah.
Baca Juga: Katakan ‘Good Bye’ Pada Selangkangan Hitam, Cuma Pakai 7 Bahan Alami Ini Dijamin Cerah dan Mulus
Pemicu marah lain yang jarang disadari adalah depresi.
Selama ini orang mengira depresi hanya berarti sedih dan menangis berkepanjangan.
“Meningkatnya emosi marah sebenarnya juga salah satu gejala,” katanya.
Psikoterapis, Rebecca Wong melihat banyak individu dan pasangan yang merasa marah karena masalah dalam hubungan.
Mereka marah kepada suami atau istri, anak, orangtua, teman, atau rekan kerja.
“Rasa marah juga bisa timbul karena merasa tidak dilihat atau diperhitungkan,” kata Wong.
Viral Peserta Indonesian Idol Punya Suara Unik Mirip Optimus Prime, Anang Hermansyah Langsung Ramal Begini
Source | : | Healthline,KOMPAS.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |