Model Jaga Jarak Baru
Para penulis di penelitian BMJ menuliskan saran-saran jaga jarak baru yang dianggap bisa mengurangi risiko-risiko yang mereka temukan.
Risiko paparan sebetulnya bervariasi pada setiap tempat.
Orang-orang bisa saja berada di sebuah tempat selama satu jam atau lebih dan masih berisiko rendah, bahkan jika mereka berteriak atau bernyanyi.
Namun, jika mereka melepas masker, risikonya cenderung lebih tinggi.
"Jika kita memakai masker, aturan jaga jarak dua meter masih sangat efektif. Namun jika tidak, maka kita bisa saja terinfeksi virus dalam jarak dua meter," kata Capecelatro.
Tempat-tempat keramaian atau ruangan tertutup dengan ventilasi buruk juga merupakan contoh ruang dengan kemungkinan risiko lebih tinggi.
Hal terpenting yang perlu diingat adalah, risiko penyebaran sangat bervariasi di setiap pengaturan tempat.
"Aturan umumnya adalah menjaga jarak dari seseorang untuk mengurangi kemungkinan kita menghirup tetesan yang mereka keluarkan," kata Capecelatro.
"Meskipun aturan dua meter sudah kita berlakukan sejak lama, namun setidaknya saat ini kita tahu bahwa di tempat-tempat tertentu kita mungkin harus menjaga jarak lebih dari itu," pungkasnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Cewekbanget.ID dengan judul Jaga Jarak Dua Meter Enggak Efektif Cegah Penyebaran Virus, Kenapa?
Source | : | Cewekbanget.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |