"Oleh karena itu, kami menyambut baik dukungan YAP terhadap kegiatan ini, karena kami dapat memberikan edukasi dan menginspirasi masyarakat luas. Semakin banyak pihak yang peduli terhadap lingkungan, bumi ini akan semakin lestari,” ujar Nathasi, Co-founder LEVA.
Dalam tur virtual ini, para peserta diajak untuk ikut melakukan penanaman 2.000 bibit mangrove dan memungut sampah plastik untuk didaur ulang di Bank Sampah Rumah Hijau Pulau Pramuka.
Kegiatan penanaman bibit mangrove dipilih karena mangrove memiliki banyak sekali manfaat, tidak hanya untuk manusia, tetapi juga makhluk hidup lainnya.
Mangrove dapat menyerap karbon yang lebih besar dibandingkan hutan tropis, dan juga dapat menahan gelombang laut untuk mencegah abrasi dan bencana tsunami.
Selain itu, ekosistem mangrove yang baik dapat meningkatkan produktivitas biota air dan menjadi habitat bagi spesies fauna setempat.
“Isu lingkungan seperti fenomena pemanasan global, perubahan iklim, polusi serta masalah sampah, terlalu luas untuk diselesaikan oleh Allianz sendiri. Masalah-masalah tersebut bukan sebuah cerita fiksi."
"Namun, sebuah kejadian nyata yang menjadi ancaman dimasa yang akan datang. Penyelesaiaanya butuh keseriusan dan komitmen dari setiap pihak agar berkelanjutan dan mampu membantu menyelesaikan isu lingkungan ini."
"Jadi adanya adaptasi new normal bukan hanya untuk penanganan COVID-19, tetapi menjadi wujud komitmen kita dengan menjalankan kebiasaan baru dengan ramah lingkungan,” lanjut Ni Made Daryanti.
Selain mengadakan webinar dan tur virtual, pada acara ini juga diumumkan para pemenang kompetisi online, yang sebelumnya telah diadakan dari 1-16 September 2020, di mana para peserta kompetisi diajak berbagi foto atau video kegiatan mereka ke media sosial yang mendukung upaya menjaga lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.
(*)
Source | : | Allianz Indonesia |
Penulis | : | Grid ID |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |