"Bapak tidur di bawah pohon besar tengah hutan. Dia mendengar beberapa orang tidak jauh dari situ, dia berteriak minta tolong, didengar oleh mereka, dan ditolong dikasih makan, baru enak dia rasa. Mungkin itu sudah jalan Tuhan, kami sangat bersyukur," Ningsih, anak Syamsuddin.
Bersyukur bapaknya ditemukan selamat, Ningsih dan keempat adiknya merhajat untuk puasa.
"Kami dapat kabar, langsung bapak yang menelepon kalau dia selamat, itu mukjizat karena doa kami diijabah, kami hari ini mulai puasa," tambahnya.
Pasalnya, Syamsuddin sempat mengatakan nekat berjalan kaki di tengah hutan hanya berbekal air minum, MSG, dan garam untuk bertahan hidup.
Selama perjalanan ia tak menemukan buah dan hewan yang bisa dimakan.
"Jadi dia rasa-rasa saja itu garam dan vetsin. Nah, hanya itu saja dia bawa bekal, tidak ada dia bilang jumpa pohon buah, hewan juga tidak ada dijumpa selama jalan kaki berapa malam itu," ungkap Nursiah.
Ibu dari lima orang anak itu pun mengungkap penyebab suaminya nekat kabur dari Malaysia lantaran jadi korban penipuan.
"Kemarin dibodok-bodoki (bahasa Makassar yang artinya diperdaya) saja kasihan sama orang. Itulah dia kasih kabar mau kembali ke Krayan, jalan kaki lewat hutan, sudah saya larang dia. Nah, bagaimana kalau dia tidak ada mi pegang uang kasihan," lanjut Nursiah.
Sambil menitikan air mata, Nursiah mengungkap suaminya tak memiliki uang lantaran Syamsuddin lebih dari sebulan bekerja tanpa sebagai tukang bangunan di Malaysia tanpa menerima upah.
Source | : | Kompas.com,TribunJabar.id |
Penulis | : | Novita |
Editor | : | Novita |