Tampak EF yang mengenakan kemeja lengan pendek warna putih, dilengkapi topi warna merah, hanya bisa tertunduk dengan tangan diborgol.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, mengatakan, EF kabur ke Balige, Sumatera Utara, setelah aksi cabul dan pemerasannya terhadap seorang perempuan penumpang di Bandara Soetta viral di media sosial.
"Dia (EFY) mengaku bahwa mendengar adanya cuitan, kemudian langsung melarikan diri menggunakan kendaraan umum, langsung ke Sumut," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jumat (25/9/2020).
Yusri mengungkapkan, EF ditangkap saat tengah bersama istri dan anaknya. Sejauh ini penyidik Satreskrim Polresta Bandara Soetta masih melakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan.
EF sendiri ternyata merupakan mantan mahasiswa yang baru lulus dari sebuah universitas swasta di Sumatera Utara.
Namun, ia belum mengikuti pengabdian profesi dokter (koas) sehingga belum memiliki sertifikat dokter.
Informasi ini didapat dari hasil pemeriksaan polisi terhadap pihak penyelenggara rapid test, dalam hal ini PT Kimia Farma.
"Dari keterangan PT Kimia Farma bahwa yang bersangkutan adalah lulusan salah satu universitas di Sumatera Utara, dan juga gelar akademis dari tersangka adalah sarjana kedokteran. Tapi belum mengambil sertifikasi sebagai dokter," ucap Yusri.
"Dia adalah lulusan baru memang sarjana kedokteran," jelasnya.
Penulis | : | None |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |