"Saya takut makanan yang saya bawa ini basah," ucapnya.
"Setelah sampai tempat itu malah disuruh untuk cancel pesanannya," imbuhnya.
Tak berapa lama setelah cancel, pemesan itu kembali menelepon Audy dan memintanya pergi ke mesin anjungan tunai mandiri (ATM) untuk mengecek uang di tabungannya.
Tanpa sadar, Audy menuruti permintaan itu. Ia juga mengirimkan foto jumlah saldo tabungannya saat diminta oleh pria yang meneleponnya itu.
Tak menaruh curiga sama sekali, Audy justru menuruti permintaan orang dibalik telepon tersebut.
Selain itu, Audy akhirnya membawa pesanannya tersebut ke panti asuhan di Jalan Giri Mukti, Tlogosari, Semarang.
"Waktu itu fokus saya hanya pada makanan agar tidak sia-sia. Akhirnya saya berikan ke panti asuhan," ungkapnya.
Akhirnya, Audy menyadari bahwa dirinya telah menjadi korban penipuan saat melakukan top-up saldo ojek onlinenya.
Sebab saldo yang tersimpan di rekening sebesar Rp 500 ribu telah ludes.
"Saya kaget, pas saya cek ternyata saldo di rekening saya sudah habis. Saat itu saya ingin ambil uang untuk top-up," ucapnya.
Source | : | Tribunnews.com,KOMPAS.com |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nurul Nareswari |