Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Nasib nahas baru-baru ini menimpa seorang pelajar di Riau.
Niat hati mencari tambahan uang untuk kebutuhan, pekerja tambang yang masih berstatus pelajar ini justru dijemput ajal.
Di Desa Sungai Alah, Kecamatan Hulu Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi (kuasing), Riau, siswa berinisial R disebutkan tewas.
Melansir informasi dari Kompas.com kejadian ini dikabarkan berlangsung pada Minggu (27/9/2020) kemarin.
Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto saat dikonfirmasi membenarkan adanya korban jiwa pada aktivitas pekerja tambang emas tanpa izin (Peti).
"Kejadiannya pagi sekitar pukul 08.30 WIB, seorang pekerja tewas akibat tertimbun tanah saat melakukan penambangan emas ilegal," ujar Sunarto.
Ya, warga warga Desa Sungai Alah, Kecamatan Hulu Kuantan, Kuansing itu merupakan pekerja ilegal.
"Korban saat itu menyelam ke dasar kolam membawa alat penyedot pasir untuk mencari emas," jelas Sunarto.
Namun sayang, dinding kolam yang terdiri dari tanah bercampur pasir di lokasi tersebut mengalami bencana longsor.
Alhasil, korban tertimbun dan kini telah ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia.
Tak hanya ilegal, Sunarto menambahkan pemilik peti juga pekerja yang melarikan diri.
"Ada tiga orang yang melarikan diri dari lokasi kejadian. Mereka adalah PE (38) pemilik dan pekerja, sedangkan dua orang pekerja lainnya, TO (37) dan EP (37)," jelas Sunarto.
Melansir informasi dari TribunManado.com, kecelakaan tambang juga terjadi di Sumatera Barat beberapa waktu lalu.
Kecelakaan tambang (Laka tambang) terjadi di Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat ini mengakibatkan tiga pekerja meninggal dunia dan satu orang terluka.
Menurut informasi yang ada, peristiwa maut tersebut terjadi pada Sabtu (12/9/2020) kemarin.
Kapolres Kota Sawahlunto AKBP Junaidi Nur mengatakan para pekerja tersebut tertimbun di dalam lobang tambang batu bara.
"Ya, kejadiannya kemarin pada Sabtu (12/9/2020) dan proses evakuasi berlangsung hingga Minggu (13/9/2020) pagi," kata AKBP Junaidi Nur, Minggu (13/9/2020).
"Korbannya ada empat, satu luka berat dan tiga orang lagi meninggal dunia. Kasat Reskrim belum kembali dari lokasi kejadian," imbuhnya.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Manado |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |