Ya, meskipun Waqirin merupakan difabel dan sudah lansia, nyatanya keterbatasan bukan menjadi alasan.
Waqirin diketahui mengalami kaki layu sejak memasuki bangku sekolah dasar.
Akibatnya, Waqirin tak dapat berjalan dan selalu menggunakan tangan untuk menyelesaikan berbagai tugasnya.
Meskipun demikian, Waqirin tak berhenti dan patah semangat untuk melanjutkan hidup.
Ia masih terus berusaha dan berjuang untuk mengisi kesehariannya di masa tua.
Sembari membuat layangan, Waqirin tidak meninggalkan pekerjaanya membuka warung plastik dan berbagai peralatan lain.
Selain itu usaha jual beli burung merpatinya pun masih lancar dijalankan.
Dalam kondisi terbatas nyatanya, Waqirin lebih sigap dan cekatan menekuni kesibukannya.
Bahkan dalam satu hari, kakek 60 tahun itu dapat menyelesaikan lima layangan sekaligus dengan ukuran 1 meter.
Namun, Waqirin tak menampik hanya bisa menyelesaikan 3 layangan apabila permintaan pelanggan lebih besar dari ukuran yang biasa di buatnya.
Rumah Taylor Swift Senilai Rp 405 Miliar Ikut Jadi Korban Kebakaran Parah di Los Angeles?
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |