Selain meneror dan meresahkan kaum hawa, pencuri nekat mengambil celana dalam tanpa pandang bulu siapa pemiliknya.
"Pelaku mengambilnya tidak pandang usia, mulai celana dalam punya emak-emak sampai yang punya gadis bahkan anak-anak," ucapnya.
"Warga merasa terteror. Efeknya ke psikologis, terlebih dengan adanya temuan ini (dugaan bercak sperma di celana dalam)," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, warga di Kabupaten Cianjur mulai mencium tindakan ini saat warga Kampung Pangarengan, Desa Kertajaya, Kecamatan Ciranjang, menemukan sejumlah celana dalam dibuang di sembarang tempat.
Kendati warga atau korban tidak mengalami kerugian materi yang besar, namun, kejadian tersebut cukup meresahkan warga, terutama kaum ibu dan remaja putri.
Sementara itu melansir informasi dari Tribunnews.com, beberapa waktu lalu tindak pencurian celana dalam juga terjadi di Kecamatan Penarukan, Buleleng, Bali, Senin (27/7/2020).
Pria berinisial KAT (35) diamankan oleh polisi setelah tertangkap basah mencuri celana dalam milik warga.
Kasubag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya mengatakan, Pria yang bekerja sebagai pemulung ini mencuri celana dalam untuk memenuhi hasrat seksualnya.
"Memenuhi orientasi seks-nya. Orientasi seks menyimpang," ujarnya.
Pelaku beserta barang bukti diamankan ke Mapolres Buleleng dan untuk penanganan lebih lanjut.
Dalam kasus ini, polisi akan menjerat pelaku dengan Pasal 362 KUHP tentang tindak pidana Pencurian.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |