Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Dikabarkan tewas secara tragis, kematian preman kampung bernama Suyanto (55) berbuntut panjang.
Diduga dihabisi warga sekitar, kematian preman kampung di Desa Nyawangan, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung menyisakan sejumlah kesaksian.
Bermula dari tertangkapnya anak buah dan dua anak kandungnya akibat kasus curanmor, akhirnya Suyanto diamuk massa.
Melansir informasi dari Surya.co.id, tindak pengeroyokan preman kampung ini telah terjadi pada Rabu (23/9/2020) siang.
Ya, dari kasus pencurian sepeda motor (curanmor) yang dilakukan J selaku anak buah Suyanto, akhirnya kemarahan warga tak bisa dibendung.
J dikabarkan lolos dari amukan massa dan telah diamankan pihak kepolisian, akhirnya warga yang tak puas memilih untuk mendatangi kediaman Suyanto.
"Ada lebih dari 100 orang waktu itu yang mendatangi korban. Mereka mengira korban (Yanto) ini yang memerintah para tersangka," jelas Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP Ardyan Yudo Setyantoro.
Lebih lanjut melansir informasi terbaru dari Surya.co.id pada Rabu (30/9/2020), dari keterangan sejumlah saksi, tewasnya Suyanto membuat warga merasa lega.
Sebab semasa hidup, Suyanto dikenal sebagai preman kampung yang tak jarang mambuat ulah.
Selai kerap memalak atau meminta uang paksa, Suyanto juga sering bertindak kriminal di desa Picisan, Tugu dan sekitarnya.
"Umumnya kalau ada yang jadi perantara penjualan sapi, dia akan dapat uang terima kasih dari si penjual. Tapi Yatno ini tetap minta duit mesti bukan perantaranya," ucap seorang warga dengan inisial DD.
"Ada toko bangunan di Tugu yang biasa dimintai uang. Rata-rata warga memilih memberi agar segera pergi," imbuhnya.
Tak hanya itu, sebelum diamuk masa, Suyanto rupanya sempat menunjukkan kesaktian yang dimiliki pada warga.
Warga yang tak percaya, akhirnya melakukan aksi penentangan dengan melakukan tindak pemukulan.
Dan benar saja, berulang kali dipukul Suyanto tak merasakan dampak apapun.
"Dia seperti menantang warga untuk terus memukulinya," tutur DD.
Entah inisiatif dari siapa, salah seorang warga akhirnya memelorotkan celana panjang yang dipakai Suyanto.
Ya, tiga lapisan celana panjang, pendek dan celana dalam yang dikenakan Suyanto terpampang.
Sejak saat itu, pukulan dan amukan warga mulai bereaksi menghujam tubuh preman kampung tersebut.
"Begitu dipukul langsung terluka, yang lain langsung menyerbu. Akhirnya terjadi pengeroyokan itu," sambung DD.
Lebih lanjut, Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP Ardyan Yudo Setyantono mengakui penjelasan dari saksi dari kasus tersebut.
Meskipun Suyanto dikabarkan sempat pamer kesaktian, pihak kepolisian tidak menemukan benda tertentu yang mungkin menjadi jimat korban.
"Itu hanya cerita yang kami dengar dari warga yang kami periksa," ucap Yudo.
Melansir dari Kompas.com, aksi masa yang menimpa curanmor juga terjadi di Lampung Timur batu-baru ini.
YS (20) tewas diamuk massa setelah kepergok melakukan aksi pencurian di Jalan Pulau Singkep, Sukarame, Bandar Lampung.
Peristiwa yang terjadi pada Jumat (11/9/2020) sekitar pukul 9.00 WIB, sebenarnya dilakukan oleh dua pelaku.
Namun, YS ditinggalkan rekannya saat aksi pencurian kepergok warga sekitar.
"Satu pelaku tertinggal saat pelaku yang membawa senjata api kabur menggunakan sepeda motor," kata seorang warga, Azhari (37) di lokasi kejadian.
Polisi yang mengetahui informasi tersebut langsung datang ke lokasi kejadian namun korban tak dapat diselamatkan saat dievakuasi ke RS Bhayangkara.
(*)
Gunung Raung Erupsi Sehari Sebelum Natal, Pendaki Dengar Suara Ngeri ini dan Buru-buru Selamatkan Diri
Source | : | Kompas.com,Grid.ID |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |