Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Tragedi nahas baru-baru ini dialami seorang pria asal Tulungagung, Jawa Timur.
Pria berstatus duda ini mulanya hendak mengajak kencan wanita yang dikenalnya melalui laman Facebook.
Namun aksi kencan pertama pria bernama Fadoli (59) dengan Sinarwati (37) justru berujung maut.
Melansir informasi dari Surya.co.id Jumat (9/10/2020), pria yang berasal dari Desa Pilosari, Kecamatan Ngunut, Tulungagung itu dikabarkan meninggal dunia di samping Sinarwati.
Kanit Laka Lantas Satlantas Polres Tulungagung, Iptu Diyon Fitriyanto mengabarkan bahwa mobil yang dikendarai Fadoli tiba-tiba menabrak tembok Masjid As-Salam yang berada di sekitar area makam.
Di Desa Winong, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, kejadian nahas itu berlangsung pada Rabu (7/10/2020) lalu.
Mobil yang dikendarai Fadoli, disebutkan, baru berhenti setelah jatuh dan menabrak pusara di area makam itu.
Menurut saksi mata Sinarwati, ia mengatakan bahwa kecelakaan ini saat kali pertama keduanya bertemu, setelah menjalin hubungan lewat media sosial Facebook.
Sinarwati mengaku telah berkomunikasi dengan Fadoli cukup lama hingga akhirnya memutuskan untuk saling bertemu.
Lantas, Fadoli menjemput Sinarwati di kediamannya menggunakan mobil Isuzu Panther Touring AG 418 RN yang saat ini telah remuk.
"Sebelumnya dia minta nomor telepon saya. Terus kami sering komunikasi lewat HP," ujarnya.
Baca Juga: Selfie Berujung Maut, Ibu Muda Jatuh dari Tebing Setinggi 50 Meter Saat Hendak Berpose Ekstrim
Namun sayang, Fadoli yang berniat untuk mengajaknya jalan-jalan justru mengalami tragedi nahas.
Sebelum tragedi nahas itu berlangsung, Sinarwati mengaku telah diajak Fadoli ke area wisata kebun belimbing, di Desa Moyoketen, Kecamatan Boyolangu.
"Setelah itu dia ngajak jalan-jalan, saya hanya ikut saja di dalam mobilnya. Dari wisata Belimbing, kami lewat ke Pasar Ngemplak," sambung Sinarwati.
Sesampainya di Simpang Empat, Mangunsari, Kecamatan Kedungwaru, Fadoli berbelok ke utara.
Ketika mobil meluncur dan masuk Desa Winong, Fadoli sempat mengaku pusing.
Sinarwati yang duduk di samping Fadoli, sempat meminta korban untuk menghentikan mobilnya dan beristirahat sejenak.
Namun, belum sempat menghentikan mobil, Fadoli dikabarkan mengalami kejang secara spontan dan tak bisa menghentikan mobilnya.
"Tiba-tiba dia kejang-kejang, mobilnya tidak terkendali," ujarnya.
"Dan dia tidak bisa menghentikan mobilnya," imbuh Sinarwati.
Seketika itu mobil berbelok tajam ke kanan dan menghantam tembok makam.
Melihat kejadian seperti itu, Sinarwati mengaku takut dan mengira mobil yang ditumpangi akan terbakar.
"Saya coba buka pintu, ternyata bisa terbuka. Terus saya langsung keluar lari minta tolong," katanya.
Iptu Diyon Fitriyanto, selaku Kanit Laka Lantas Satlantas Polres Tulungagung menduga kuat Fadoli mengalami serangan jantung.
Saat diperiksa, Fadoli sudah dalam keadaan meninggal dunia.
"Lukanya tidak kelihatan. Kemungkinan karena serangan jantung," sambung Diyon.
Untuk mengevakuasi kendaraan korban, polisi harus membuat pijakan roda depan agar mobil bisa terangkat.
Mobil yang mengalami rusak cukup parah di bagian depan kemudian ditarik dengan truk pasir, hingga bisa keluar dari area makam.
Setelah itu mobil dibawa dengan mobil derek ke tempat penyimpanan barang bukti Unit Laka Lantas Polres Tulungagung
Melansir informasi dari TribunJogja.com, kecelakaan maut baru-baru ini juga terjadi di Jalan Nasional Surabaya-Madiun.
Berlokasi di Desa Bagi, Keamatan Madiun, Kabupaten Madiun, Jawa Timur kecelakaan tersebut berlangsung pada Rabu (7/10/2020) malam.
Sebuah mobil Toyota Innova dan bus dikabarkan menabrak lima pejalan kaki yang hendak menyeberang jalan dan dua orang dinyatakan tewas dalam kejadian ini.
Sementara tiga lainnya mengalami luka dan langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Kasat Lantas Polres Madiun AKP Ari Bayu Aji menjelaskan, petaka berawal saat Kijang Innova bernopol AE 536 BG yang dikemudikan DR melaju dengan kecepatan tinggi dari Surabaya ke Madiun.
Lantas di tempat kejadian, mobil tersebut menabrak lima pejalan kaki yang sedang berhenti di tengah jalan untuk menyeberang.
Setelah ditabrak Innova, lima pejalan kaki terpental ke kanan jalan.
Namun, dari bagian kanan terdapat sebuah bus bernomor polisi DK 7169 GH melaju dengan kecepatan tinggi yang dikemudikan HSP.
Sopir tidak bisa menghindar hingga menabrak kelima pejalan kaki tersebut.
“Dua pejalan kaki yang meninggal yakni Moc Syafulloh Robbani (29) warga Mojorejo, Kota Madiun dan Hari Purnomo (26), warga Dagangan, Kabupaten Madiun.
(*)
Larang Ayah Rozak Jadi Calon Wali Kota Depok, Ayu Ting Ting Ngaku Tolak Tawaran Terjun ke Dunia Politik, Ternyata ini Alasannya
Source | : | Surya.co.id,Tribun Jogja |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Deshinta Nindya A |