Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Baru-baru ini, sejumlah dosen dikabarkan telah memberikan kebebasan dan mendukung mahasiswanya melakukan unjuk rasa.
Ya, terkait penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Tak hanya memberikan kebebasan, namun sejumlah dosen ikut turun dan berjanji akan memberikan nilai terbaik kepada mahasiswanya.
Baca Juga: Situs DPR Diretas, Tulisan 'Dewan Perwakilan Rakyat' menjadi 'Dewan Penghianat Rakyat'
Melansir dari Kompas.com Jumat (9/10/2020), dosen bernama Umar Sholahudin di Universitas Wijaya, Surabaya, berjanji akan memberikan nilai A kepada mahasiswanya.
Menyebarluaskan pesannya itu melalui akun Facebook miliknya, Umar Sholahudin membagikan informasi tersebut pada Rabu (7/10/2020).
"Buat mahasiswa saya yang ikut demo Tolak UU Cipta Kerja bersama buruh untuk mata kuliah Gensos dan Pembangunan saya kasih nilai A," tulisnya dalam unggahan.
Menurut Umar, demonstrasi adalah sarana belajar yang cukup efektif untuk merasakan perjuangan.
"Turun ke jalan menurut saya lebih efektif agar mereka ikut merasakan perjuangan rakyat," kata Umar, Kamis (8/10/2020).
Selain itu, penolakan UU Cipta Kerja, diakui sang dosen, dapat memengaruhi kondisi mahasiswa saat mereka turun di dunia kerja.
Omnibus Law tak hanya berdampak pada para buruh, namun berdampak pada masa depan mahasiswa saat mereka berada di dunia kerja nantinya.
"Omnibus law tidak hanya berdampak bagi buruh, tapi bagi elemen lainnya termasuk mahasiswa saat nanti dia bekerja," kata dia.
Kendati demikian, Umar juga mengingatkan agar mahasiswanya tetap saling menjaga dan memperhatikan protokol kesehatan.
Baca Juga: Terkait Kisruh Pengesahan Omnibus Law RUU Cipta Kerja, Melanie Subono: Pahami Sendiri Dulu!
Tak lain halnya dengan Umar Sholahudin, Dosen di Universitas Wijaya.
M Iqbal selaku Dosen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Jember juga melakukan hal serupa.
Iqbal memilih untuk meliburkan jam kuliah yang diampunya sebagai dukungan penolakan UU Cipta Kerja yang dilakukan mahasiswa.
Meliburkan empat kelas sekaligus, Iqbal bahkan ikut turun ke jalan bersama mahasiswa di Bundaran DPRD Jember pada Kamis (8/10/2020).
"Hari ini memang ada jam mengajar, kalau saya memberikan kuliah, saya menganggap saya mengingkari nurani mahasiswa," ujarnya.
"Kalau mereka tidak menolak omnibus law, undang-undang ini akan mempengaruhi nasib mereka," ujarnya.
Sebab, sejumlah pasal terkait hak buruh dan tenaga kerja akan berpengaruh, seperti pesangon dan hak cuti.
"Itulah alasan saya meliburkan kuliah. Saya yakin ini perjuangan nurani, jadi tidak takut," pungkasnya.
Sementara itu melansir informasi dari akun Instagram @makassar_iinfo, warganet mendapat dukungan dari seorang waria yang ikut turun melakukan penolakan UU Cipta kerja.
Kenakan gaun berwarna biru, video seorang waria ikut menyuarakan penolak UU Cipta Kerja akhirnya viral.
"Kekuasan, kekayaan, ketampanan, kecantikan semua titipan tuhan," ucapnya mengundang gema semangat mahasiswa yang saat itu turun ke jalan.
Membawa poster bertuliskan 'Waria Lebih Suci dari DPR' menjadi sorotan hingga persetujuan dari seluruh mahasiswa yang turun ke jalan.
Dikabarkan berlokasi di Palembang, waria yang mengaku bernama Raisa itu tak hanya mendukung, namun ia juga mengimbau para mahasiswa untuk tetap berdemo dengan aman dan damai.
"Pendemo tetap aman dan damai, setuju!" ujarnya yang disambut dengan persetujuan Mahasiswa.
(*)
Awal Mula Isu Mahalini Selingkuh Terbongkar, Rizky Febian Langsung Singgung Soal Fitnah, Gak Bener?
Source | : | Kompas.com,Instagram |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Deshinta Nindya A |