Laporan Wartawan Grid.ID, Daniel Ahmad
Grid.ID - Jalan yang dilalui oleh Gofar Hilman untuk menuju kesuksesannya hari ini bukan usaha yang instan.
Gofar sendiri pernah melalui proses roda kehidupan sebelum dirinya dikenal sebagai penyiar radio sekaligus konten kreator yang sangat terkenal di kalangan anak muda.
Keinginan mantan Putri Tanjung untuk menjadi penyiar ini sebenarnya sempat harus tertunda.
Pasalnya, menurut Gofar, perubahan kultur industri radio saat itu memaksanya mencari pekerjaan lain terlebih dahulu.
"Memang mencari jalan untuk jadi penyiar? Atau enggak?" tanya Abdel yang berbincang dengan Gofar di kanal Abdel Achrian dikutip Grid.ID, Sabtu (10/10/2020).
Melihat persyataran yang ada, Gofar yang mengaku kurang gaul cukup minder melamar sebagai penyiar radio di awal 2000an.
"Nah tahun 2000an kultur radio di industri hiburan berubah. Terutama di teman-teman gue yang jadi penyiar," tuturnya.
"Dulu saat gue tanya temen magang pun ditanya nih interview-nya 'bapak lo kerja ape, lo pakai mobil ape, lo tahu brand ini gak brand itu gak, bahasa Inggris lo harus rapih', nah gue ini gak masuk di gue nih," sambungnya.
"Kita kan sobat misqueen. Gak masuk banget nih. Gue menyamaratakan kan di MRA tuh lantai 8 nih yang magang tuh harus yang paling gaul di ibu kota," jelasnya.
Baca Juga: Sebelum Meninggal, Ini Pesan Mendiang Sang Ibu kepada Rayi RAN
Saat dirinya mengubur impian untuk menyambung hidup, Gofar pun telah mencoba beberapa pekerjaan.
"Akhirnya gue memendamkan impian gue cing. Udah aje kita yang penting idup-idup aja dulu, kerja yang lain, macem-macem kerjanya cing. Tukang gesper, pedang kaki lima," katanya.
"Abis itu 2003 gawe formal, kantoran. Jadi rekanan ini kan kalau departemen-departemen kalau mau belanja tuh harus ada orang ketiga, gue mau nyetak ini nih mau beli apk, nah gue yang majunya ni rekanan rekanannya. Palugada," tambahnya.
Gofar juga pernah menjadi PNS karena relasinya dengan orang departemen tempat bekerja sebelumnya.
Akan tetapi, hanya kuat beberapa bulan, Gofar yang merasa PNS bukan dirinya, angkat kaki.
"Karena kenal sama orang-orang departemen kan ada kesempatan untuk jadi pegawai negeri. Udah gitu, dateng itu cuman itungan hari kali ye, sisanya nama gue masih ada di TU, Tata Usaha, soalnya gajinya gak diambil-ambil selama jadi pegawai negeri."
"Tiga bulan abis itu nama gue ilang di TU. Dateng tuh cuman kayak 'ah ini bukan gue nih', terus cabut. Impian gue tuh sebenarnya jadi penyiar," imbuhnya.
(*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Daniel Ahmad |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |