Awalnya Vicky memang mengakui bahwa kontennya adalah sampah.
Namun, ia menyebut bahwa konten sampahnya bisa menghidupi banyak ribu karyawan dalam sebuah stasiun televisi.
"Sangat tahu lah. Gue sadar diri bahwa gue adalah sampah."
"Tapi saat gue pikirin, 'Oh ya satu station ini menghidupkan berapa ribu karyawan untuk rating bisa bagus dan akhirnya sponsor masuk," sambungnya.
Kendati mengaku bahwa kontennya sampah, Vicky menyebut bahwa dirinya memiliki batas tertentu.
Diakui Vicky, ia memilih mundur bila dipaksa membahas soal anak dan ibunya.
"Kalau lingkupnya ngebahas tentang permasalahan anak dan ibu. Gue enggak mau orang yang enggak tau apa-apa di area ini ikut-ikutan"
"Gue betapa dosanya sama ibu gue yang melahirkan gua jadi ikut dihujat karena situasi dulu," terangnya.
Baca Juga: Vicky Prasetyo Kembali Jalani Sidang Kasus Pencemaran Nama Baik atas Laporan Angel Lelga
Di akhir kalimatnya, Vicky mengaku konten yang dinilai sampah tersebut telah perlahan berubah.
Ia mengaku memilih mencari kenyamanan hati ketimbang sekadar materi.
"Sekarang udah mulai bergeser. Anak gue udah mulai bukan pencapaian materi yang dia bilang, tapi kenyamanan dalam hati," tutup Vicky.
(*)
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Widy Hastuti Chasanah |
Editor | : | Deshinta Nindya A |