Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Baru-baru ini oknum guru Sekolah Dasar (SD) di wilayah Kecamatan Kintamani, Bangli, Bali bikin heboh.
Tak hanya mengejutkan muridnya, namun pihak wali siswa ikut syok dengan konten yang dikirim oknum guru tersebut.
Mengaku salah pencet, seorang guru kini bikin geger di tengah pembelajaran daring.
Baca Juga: Pantas Bikin Maia Estianty Klepek-klepek, Ternyata Irwan Mussry Warisi Darah dari Negara Lain
Melansir informasi dari Kompas.com Selasa (13/10/2020), Kasubag Humas Polres Bangli AKP Sulhadi, membenarkan adanya insiden pengiriman video tak senonoh.
Setelah diusut lebih lanjut, pihak terkait mengaku tidak sengaja dan telah meminta maaf.
"Motifnya salah pencet dan tak sengaja. Sudah minta maaf ke orangtua," kata Sulhadi, Senin (12/10/2020).
Baca Juga: 5 Kebiasaan yang Bikin Wajah Terlihat Lebih Tua Ini Sering Dilakukan Kaum Mager! Apa Aja Sih?
AKP Sulhadi mengatakan kasus tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan antara pihak-pihak terkait.
Sementara itu, sang guru mulanya berniat untuk mengirimkan video tutorial melukis.
Namun sayang, apa yang dikirim sang guru merupakan video yang berisi konten lain.
Mengaku salah pencet, guru berstatus kontrak itu diketahui telah mengirim konten pornografi.
Saat berniat menghapus dan menarik pesan tersebut, sang guru mengaku tak mengetahui caranya.
"Begitu salah kirim harusnya dihapus. Tapi, dia tak bisa menghapus. Karena sudah dua jam tak bisa dihapus. Ini murni ketidaksengajaan. Bisa jadi gaptek," ujarnya.
Alhasil, pihak orang tua murid melakukan aksi protes pada pihak sekolah.
Setelah bermediasi, pihak wali murid meminta agar guru yang lain ikut berhati-hati.
Kendati demikian, mereka juga meminta agar para guru sebaiknya tak menyimpan video porno tersebut di ponsel dan segera menghapus kesalahan ketika mengirim pesan.
Lebih lanjut melansir informasi dari TribunBali.com, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Bangli, I Nengah Sukarta menjelaskan kejadian tersebut telah terjadi sekitar sepekan lalu.
Selain salah pencet, pihak bersangkutan mengaku mendapatkan video asusila itu bermula dari kiriman di grup WhatsApp lain.
“Dia dapat kiriman dari luar, tapi tidak ngeh. Itulah yang ditekan dan terkirim,” jelas Sukarta saat dikonfirmasi Senin (12/10/2020).
Merasa panik, dari kejadian tersebut guru berusia 35 tahun itu juga meminta bantuan kepala desa untuk memfasilitasi pertemuan dengan seluruh orangtua murid.
(*)
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nurul Nareswari |