Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Ada berbagai macam sumber karbohidrat, di antaranya nasi dan kentang.
Nasi putih sudah menjadi makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia.
Bahkan, ada orang yang menggangap belum makan kalau belum menelan nasi, meskipun sudah makan berbagai macam jenis makanan.
Mengutip laman Kompas.com, nasi juga sering disebut makanan pokok yang tidak sehat.
Hal ini karena nasi putih terbuat dari beras yang mengalami proses penggilingan sehingga lapisan pelindung, dedak, dan inti yang kaya nutrisi di dalamnya hilang.
Itu sebabnya, nasi putih selalu diklaim sebagai bahan makanan yang mengandung kalori kosong serta rendah nutrisi.
Nasi putih juga kaya akan kandungan gula sehingga berpotensi meningkatkan risiko diabetes.
Adapun untuk kentang, menjadi salah satu sumber makanan yang mengandung karbohidrat, serat, serta berbagai jenis vitamin dan mineral.
Meski tak semua orang suka kentang, banyak olahan kentang yang sering disajikan.
Kentang memiliki banyak kandungan gizi yang baik untuk tumbuh kembang anak.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Advances in Nutrition mengungkapkan bahwa satu buah kentang dapat memberikan 8 persen dari nilai harian serat setiap harinya.
Salah satu olahan kentang yang jadi favorit masyarakat Indonesia adalah kentang balado.
Meskipun sama-sama karbohidrat, faktanya banyak orang yang menyantap sepiring nasi dengan kentang balado sebagai lauknya.
Makan karbohidrat bersama karbohidrat, bagaimana jadinya?
Dilansir Grid.ID dari laman Grid Health, perlu diketahui, selain tinggi akan kadar karbohidrat, nasi dan kentang juga punya indeks glikemik yang tinggi.
Diwartakan Mayo Clinic, indeks glikemik (IG/GI) adalah satuan untuk menunjukkan kemampuan dari satu makanan untuk meningkatkan gula darah setelah dikonsumsi.
Semakin tinggi suatu GI, tentu saja ini memiliki dampak terhadap kenaikan kadar gula darah.
Sumber karbohidrat dengan angka indeks glikemik yang rendah, yaitu di bawah 55 disebut sebagai sumber karbohidrat yang baik.
Lantas, berapa nilai indeks glikemik yang dimiliki oleh nasi dan kentang?
Ternyata kedua makanan ini punya nilai indeks glikemik yang sangat tinggi, yaitu 73 untuk nasi putih dan 78 untuk kentang.
Karena nilai indeks glikemik keduanya yang tinggi, maka sebaiknya tidak mengonsumsi kentang dan nasi secara bersamaan.
Pasalnya jika dilakukan bersamaan, apalagi sering, akan meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes tipe 2.
Hal ini karena gula darah yang naik dengan cepat.
Ketika gula darah naik, pankreas akan memproduksi hormon insulin untuk menurunkan gula darah.
Jika hal ini terjadi, tubuh bisa kehilangan respons terhadap insulin, yang menyebabkan meningkatnya risiko diabetes tipe 2 tersebut.
Mengonsumsi kentang dan nasi dalam satu piring juga bisa menyebabkan munculnya risiko obesitas, karena gula pada keduanya mengandung banyak kalori.
Kalori yang berlebih ini akan disimpan oleh tubuh dalam bentuk lemak, terlebih kalau kita kurang bergerak, maka lemak tidak akan terbakar.
Perlu diingat bahwa mengonsumsi nasi dan kentang secara bersamaan memang sebaiknya dihindari, agar tubuh tidak kelebihan kalori.
Baca Juga: 9 Fakta Mengejutkan Tentang Urine, Ternyata Bisa Digunakan untuk Memutihkan Gigi
Akan tetapi, jika kita ingin makan nasi dan kentang bersamaan sekali-kali harus mengikuti beberapa aturannya.
Misalnya, menyesuaikan porsi asupan karbohidrat yang kita konsumsi setiap hari.
Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter guna mengetahui berapa kebutuhan karbohidrat kita masing-masing.
Jangan sampai terlalu banyak atau terlalu rendah.
(*)
Bobo Funfair X Jelajah Kuliner Bintang Suguhkan Dunia Penuh Warna dan Eksistensi Budaya Indonesia di Semarang, Jawa Tengah
Source | : | Kompas.com,Grid Health |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nesiana |