Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur A
Grid.ID - Berbagai respon negatif datang setelah Demi Lovato merilis single anti-Trump-nya.
Ya, penyanyi yang baru saja berpisah dari Max Ehrich itu memang dikenal tidak berpihak pada presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Dan pada pemilu kali ini, Demi Lovato sekali lagi menegaskan ketidaksukaannya.
Demi Lovato memang dikenal vokal dengan urusan politik.
Kali ini, Demi Lovato bahkan merilis single bertajuk 'Commander in Chief' yang dia bawakan pada Rabu (14/10/2020) di Billboard Music Awards.
Demi Lovato bahkan ikut memproduseri dan menulisnya.
Melihat serangan yang diterima Demi Lovato, musisi dan kakak lelaki Billie Eilish, Finneas O'Connell, memuji Demi atas tindakannya.
Dilansir dari Yahoo Entertainment, Finneas O'Connell mengatakan Demi Lovato berani merilis lagu barunya.
Ia memuji sikap Demi Lovato karena berbicara terus terang tentang keyakinan politiknya ketika dia memiliki begitu banyak penggemar.
Well, lirik yang ditulis Demi Lovato memang tidak pernah menyebut nama Presiden Donald Trump.
Tetapi jelas, semua itu tentang Donald Trump tentang dia.
Di bagian refrain, Demi Lovato menyanyikan, "Panglima Tertinggi, jujur/
Jika saya melakukan hal-hal yang kamu lakukan, saya tidak bisa tidur/
Serius, apakah kamu tahu yang sebenarnya?/
Kita dalam keadaan krisis, orang sekarat/
Saat kamu melapisi kantongmu dalam-dalam/
Panglima Tertinggi/
Bagaimana rasanya masih bisa bernapas?"
Ketika Demi Lovato merilis single tersebut, dia mendorong orang lain untuk memilih.
Baca Juga: Pamer Foto Dada, Demi Lovato Ngaku Akhirnya Bisa Punya Payudara yang Diinginkan Setelah Lakukan Ini!
Finneas menulis di Instagram atas keberanian Demi Lovato, "Kupikir orang meremehkan keberanian yang diperlukan untuk mengeluarkan lagu seperti ini ketika platform sebesar Demi."
"Tapi aku yakin jika kamu bertanya padanya, dia akan memberitahumu bahwa itu adalah tanggung jawabnya."
Finneas juga menyebut Demi Lovato sebagai seorang musisi yang sangat berbakat.
Dia memanggil Demi Lobvato 'sangat berbakat' dan mengatakan berkolaborasi dalam 'Commander in Chief' adalah suatu kehormatan.
Demi Lovato menjadi subjek kebencian internet ketika dia meluncurkan lagunya pada Selasa (13/10/2020).
Orang-orang berkomentar bahwa Demi Lovato harus menjauh dari politik.
Menanggapi salah satu pesan tersebut, Demi Lovato menulis, "Kalian mengerti sebagai seorang selebriti, aku memiliki hak untuk pandangan politik juga? Atau apakah kalian lupa bahwa kita tidak hanya ada untuk menghibur orang sepanjang hidup kita.. bahwa kita adalah warga negara yang sama dan kita juga manusia yang memiliki opini?"
"Perbedaan antara aku dan tipe artis yang kalian INGINKAN dan HARAPKAN, (tapi maafkan aku sayang, aku tidak akan pernah menjadi seperti itu)."
"Aku benar-benar tidak peduli jika ini menghancurkan karierku," tulisnya.
"Ini bukan tentang itu (karier)," pungkas Demi Lovato.
(*)
Source | : | Yahoo Entertainment |
Penulis | : | Silmi Nur Aziza |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |