Lebih lanjut AKP Lorensius, pelaku tega membunuh bayinya sendiri karena stres dengan desakan ekonomi.
Selain itu, pelaku mengaku geram dengan suaminya yang beroperasi sebagai tukang ojek malah jarang bekerja.
Sang suami justru lebih sering main game dan kartu.
“Pelaku melakukan karena ekonomi tidak cukup dan pikiran kosong (stres), karena suami jarang ojek, suami sering main game dan main kartu” ungkap AKP Lorensius.
Sementara itu, melansir informasi dari Kompas.com, tindak penganiayaan anak juga terjadi di Riau.
RFZ (10) telah dianiaya oleh ayah kandungnya DZ (34) menggunakan tang.
Setelah dianiaya, bocah malang itu akhirnya ditelantarkan dan ditinggalkan begitu saja di SPBU daerah Riau.
Kapolres Pelalawan AKBP Indra Wijatmiko membenarkan adanya informasi tersebut.
Setelah mengamankan pelaku, pihak kepolisian menyebutkan bahwa orang tua korban tak merasa menyesal telah melakukan tindak penganiayaan itu.
"Saya melihat orang tuanya pas bicara, tidak ada penyesalan sama sekali. Benar-benar datar air mukanya," jelas AKBP Indra Wijatmiko.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Kupang |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Deshinta Nindya A |