Feby Febiola berpendapat tak sedikit orang yang berprasangka buruk dengan apa yang dia alami.
"Kadang orang-orang merasa kalau misalkan ada sesuatu yang buruk terjadi, 'Wah pasti ini hidupnya penuh dengan dosa nih'. Padahal, kan belum tentu," kata Feby.
Menurut Feby Febiola, semua yang terjadi dalam hidupnya justru membuatnya berubah dan mendapatkan pengalaman spiritual.
"Maksud aku kayak orang gampang banget untuk berbicara menghakimi orang cuma karena sesuatu terjadi. Mungkin juga itu harus terjadi selama hidupnya dia supaya dia berubah, supaya dia mungkin menemukan Tuhan," ucapnya.
Perempuan kelahiran 27 Mei 1978 itu merasa penyakit yang diidapnya justru membawanya untuk berbagi pengalamannya kepada banyak orang.
"Bayangin enggak sih kalau misalnya gue enggak mengalami kanker ovarium, botak mungkin, lu enggak akan ngundang gue dan sekarang gue ada di sini menceritakan kebaikan Tuhan," tutur Feby.
"Kalau bukan karena gue udah dijatuhin sampai hancur berantakan, operasi diangkat rahim, kemoterapi gue tidak mengalami itu, gue tidak ada sesuatu yang buat diceritakan di sini," lanjutnya.
Feby Febiola mengaku awalnya merasa berat mengungkapkan penyakitnya kepada publik karena takut kembali mendapat hujatan dari warganet.
Pada akhirnya, berkat dukungan sang suami, Feby Febiola memberanikan diri untuk mengunggah foto dirinya dengan kondisi kepala tanpa rambut.
Setelah mengunggah foto itu, Feby Febiola justru mendapat banyak dukungan dari warganet.
Artikel ini telah tayang di Bangka Pos dengan judul, Mengidap Kanker Ovarium, Artis Feby Febiola Pasrah dan Rela Meninggal di Meja Operasi
(*)
Source | : | bangka pos |
Penulis | : | None |
Editor | : | Fidiah Nuzul Aini |