Ibu korban menduga, bocah yang dirudapaksa ayahnya itu telah dijadikan alat pemuas nafsu Halim Siregar sejak kecil.
Sang bocah yang kini telah berusia 5 tahun mengaku sudah tidak merasakan sakit saat disetubuhi oleh ayahnya.
"Kemaluannya udah bolong, mungkin udah dari kecil itu, pernah kami buka dan lihat kemaluannya itu di sini, anaknya ngaku udah keenakkan katanya pertama-tama dulu sakit tapi sekarang enggak lagi," tuturnya
Usut punya usut, rupanya istri pelaku Halim Siregar dikabarkan telah meninggal dunia.
"Jadi istrinya itu udah meninggal sewaktu melahirkan anaknya. Jadi si pelaku ini baru pindah kesini baru 4 bulan," tuturnya.
Parahnya lagi, pihak keluarga pelaku mengetahui diduga telah mengetahui tindak bejat yang dilakukan Halim Siregar.
Namun, pihak keluarga tak mau buka mulut dan melaporkan sang predator pada pihak berwajib.
"Opungnya bilang gini, kalau kau mau lapor polisi laporlah, tapi kalau cucu ku diapain bapaknya jangan kau bilang-bilang ya gitu kata opungnya," katanya Ibu N.
Alhasil, saat ini Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (PA) Indonesia mendesak agar kepolisian segera menangkap predator anak yang masih berkeliaran di Dusun XI Desa Sei Rotan Kecamatan Percutseituan, Deliserdang itu.
Arist Merdeka Sirait selaku Ketua Komnas PA menegaskan bahwa tidak seharusnya Polsek Percut Sei Tuan yang menangani kasus ini memperlama menangkap pelaku karena kejahatan seksual terhadap anak adalah extra ordinary crime.
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nurul Nareswari |