"Sumber api diduga akibat korsleting listrik di bagian depan, jadi korban tidak bisa keluar. Jadi karena perumahan itu kan cuma satu pintunya, depan doang," jelas Kosrudin.
Lantara tak bisa keluar, keluarga yang terdiri dari lima anggota itu diduga melangkah ke rumah bagian belakang untuk menghindari api.
"Posisi korban di kamar belakang. Maksudnya mungkin menghindari api karena sumber api diduga di bagian depan," ujarnya.
"Karena dia lari ke belakang, kehabisan oksigen. Karena kan dikepung asap. Kondisi jasadnya masih cukup baik," sambungnya.
Usut punya usut, kebakaran itu rupanya tak hanya menghanguskan satu rumah.
Namun empat rumah di Kompleks Permata Sentosa disebutkan telah di lahap si jago merah sekaligus.
Lebih lanjut melansir informasi dari TribunJakarta.com, kebakaran hebat itu terjadi sekitar pukul 1.45 dini hari.
Menewaskan satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan tiga anaknya.
Saat tragedi berlangsung, semua warga termasuk korban memang sudah terlelap.
Source | : | Kompas.com,Tribun Jakarta |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |