Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Tragedi nahas baru-baru ini menimpa satu keluarga di kompleks Permata Sentosa, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang.
Diduga terjebak di dalam kamar hingga kehabisan oksigen saat terjadi kebakaran.
Kini, satu keluarga di Kompleks Permata Santosa disebutkan meninggal dunia dalam tragedi tersebut.
Melansir informasi dari Kompas.com Sabtu (24/10/2020), tragedi nahas ini dibenarkan oleh Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang Kosrudin.
Berlangsung Jumat (23/10/2020), kondisi korban dikabarkan masih utuh dan hanya mengalami sedikit luka saat dievakuasi.
"Karena pas evakuasi saya lihat pakaiannya masih utuh. Hanya ada (luka) terbakar sedikit-sedikit saja," ujar Kosrudin.
Menurut informasi, tragedi nahas yang menimpa satu keluarga tersebut bermula dari konsleting listrik.
Dan saat api sudah membesar, keluarga tersebut diduga terjebak hingga kehabisan oksigen.
"Sumber api diduga akibat korsleting listrik di bagian depan, jadi korban tidak bisa keluar. Jadi karena perumahan itu kan cuma satu pintunya, depan doang," jelas Kosrudin.
Lantara tak bisa keluar, keluarga yang terdiri dari lima anggota itu diduga melangkah ke rumah bagian belakang untuk menghindari api.
"Posisi korban di kamar belakang. Maksudnya mungkin menghindari api karena sumber api diduga di bagian depan," ujarnya.
"Karena dia lari ke belakang, kehabisan oksigen. Karena kan dikepung asap. Kondisi jasadnya masih cukup baik," sambungnya.
Usut punya usut, kebakaran itu rupanya tak hanya menghanguskan satu rumah.
Namun empat rumah di Kompleks Permata Sentosa disebutkan telah di lahap si jago merah sekaligus.
Lebih lanjut melansir informasi dari TribunJakarta.com, kebakaran hebat itu terjadi sekitar pukul 1.45 dini hari.
Menewaskan satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan tiga anaknya.
Saat tragedi berlangsung, semua warga termasuk korban memang sudah terlelap.
Menurut Suyanto selaku ketua RT 07/01 menjelaskan detik-detik kebakaran yang menimpa warganya.
Suyanto mengaku dibangunkan oleh seorang petugas keamanan tengah malam saat ada percikan api di atap rumah korban.
"Tapi pas waktu saya lihat, percikan apinya sudah jatuh ke mobil dan motor yang parkir di bawahnya. Tiba-tiba meledak ban mobil sama motor itu," cerita Suyanto di lokasi kejadian.
Tak hanya terjadi satu leakan, namun dalam tragedi kebakaran itu Suyanto mendengar beberapa kali suara ledakan.
"Ledakannya ada beberapa kali soalnya di rumah korban ada satu mobil sama tiga motor. Langsung saya bunyikan sirine untuk bangunin warga," ujar Suyanto.
Lantaran, kobaran api semakin ganas dan mulai merembet ke tetangganya, warga berupaya memadamkan api menggunakan cara manual dan seadanya.
"Nggak lama pemadam kebakaran sudah tiba di lokasi sehingga tidak terlalu meluas api. Ada beberapa mobil pemadam langsung menyiramkan titik api," ujar Suyanto.
Alhasil, kobaran api yang telah meluluhlantakkan beberapa rumah warga itu berhasil dipadamkan sekitar pukul 03.00 WIB berkat tim pemadam kebakaran sekitar.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Jakarta |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |