Kelebihan gas dapat menjadi hasil dari sebuah bakteri ketidakseimbangan dalam flora yang melindungi usus.
Menurut sejumlah penelitian, ketidakseimbangan ini juga bisa menyebabkan sindrom iritasi usus besar.
Karena pH lambung cenderung cepat berubah, produksi gas bisa meningkat, dan bakteri tertentu mulai berkembang biak.
Dalam kasus ini, la Revista Chilena de Nutricion (Jurnal Nutrisi Chili) merekomendasikan untuk meningkatkan konsumsi makanan probiotik dan prebiotik.
Ini efektif untuk mengisi kembali usus anda dengan bakteri sehat.
Baca Juga: Video Live Instagram Lama Sehun EXO Ini Bikin Netizen Bahas Kontroversi Chanyeol dengan Baekhyun
2. Fermentasi Makanan di Usus
Beberapa bakteri yang ada di saluran pencernaan bertanggung jawab untuk memfermentasi makanan tertentu untuk memfasilitasi pemecahannya selama proses pencernaan.
Aktivitas ini biasanya terjadi di usus besar. Namun, terkadang bakteri dapat masuk ke usus kecil dan menghasilkan fermentasi awal.
Karena makanan masih tidak sepenuhnya dicerna pada tahap ini, para gas akan terus meningkat saat melewati sistem sampai dilepaskan sebagai gas dalam perut.
Hal yang paling mengkhawatirkan adalah hal ini bisa menyebabkan kembung, nyeri, dan gejala lain yang bisa mempengaruhi kualitas hidup seseorang.
Source | : | Step to health |
Penulis | : | Hananda Praditasari |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |