Bayi belajar banyak perilaku dan suara dari mengamati orang-orang di sekitar mereka.
Tetapi para ilmuwan percaya bahwa semua bayi dilahirkan dengan kemampuan untuk tersenyum, bahkan bayi buta pun tersenyum.
Seorang peneliti UC-San Francisco mengidentifikasi 19 jenis senyuman yang dibagi ke dalam dua kategori: senyuman "sosial" sopan yang melibatkan lebih sedikit otot dan senyuman "perasaan" tulus yang menggunakan lebih banyak otot di kedua sisi wajah.
Akan tetapi, ketika mereka berpartisipasi dalam pekerjaan atau peran sosial yang serupa, mereka tersenyum dalam jumlah yang sama.
Peran gender fleksibel, tetapi penelitian juga menunjukkan bahwa bayi perempuan lebih banyak tersenyum daripada bayi laki-laki.
Tindakan tersenyum mengaktifkan endorfin yang bertindak sebagai pereda nyeri alami.
(*)
Source | : | The Homet |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |