Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur A
Grid.ID - Ribuan penonton teater opera di Vienna benar-benar takut saat terjebak di auditorium selama berjam-jam.
Pasalnya, para polisi Vienna memerintahkan penutupan tempat itu selama berburu teroris.
Tak hanya mereka, polisi Vienna juga telah mendesak orang-orang untuk tetap di dalam rumah saat mereka memburu tersangka penyerangan bersenjata di ibu kota Austria yang menewaskan 4 orang itu.
Dilansir dari BBC, dua pria dan dua wanita tewas setelah pria bersenjata melepaskan tembakan ke enam lokasi di pusat kota pada Senin (2/11/2020) malam.
Baca Juga: Serangan Teroris di Pusat Kota Tewaskan 4 Orang, Baku Tembak di Vienna Autria Lukai Seorang Polisi
Dan selain itu 22 orang terluka.
Kanselir Austria Sebastian Kurz mengatakan 4 orang yang meninggal adalah seorang wanita tua, seorang pria tua, seorang pria muda yang lewat, dan seorang pelayan.
Para saksi menggambarkan bagaimana orang-orang bersenjata itu menembaki orang-orang di luar bar dan mengejar mereka saat mereka melarikan diri.
"Itu jelas serangan yang didorong oleh kebencian terhadap cara hidup kami, demokrasi kami," kata Sebastian Kurz.
"Bangsa ini tidak terlibat dalam pertempuran antara Kristen dan Muslim, tetapi antara peradaban dan barbarisme," tegasnya.
Salah seorang pria bersenjata yang ditembak mati oleh polisi telah diidentifikasi.
Menteri Dalam Negeri Karl Nehammer menggambarkan pria bersenjata itu sebagai teroris.
Ia dipenjara selama 22 bulan pada April 2019 setelah mencoba pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.
Baca Juga: Ungkap Usia Kehamilannya, Audi Marissa Bikin Netizen Ragu
Remaja berusia 20 tahun itu telah dibebaskan awal Desember lalu dengan persyaratan yang lebih mudah.
Karl Nehmammer mendesak warga Austria untuk tetap tinggal di rumah, jika memungkinkan.
Selain itu, selama operasi polisi ia meminta para warga untuk "Menghindari pusat kota. Anak-anak harus tinggal di rumah, bukan pergi ke sekolah pada Selasa (5/11/2020)."
Harian Austria Der Standard melaporkan bahwa 90% toko di pusat kota sekarang tutup.
Para korban berada di area pusat kota yang sibuk dengan orang-orang di bar dan restoran, dekat sinagoga pusat Wina.
Polisi menutup beberapa jalan dan membawa bala bantuan.
Mereka juga dibantu oleh tentara Austria.
Dalam konferensi pers, Karl Nehammer mengatakan polisi telah menggeledah rumah pria bersenjata itu dan menyita materi video.
"Ia telah memakai sabuk peledak palsu," kata polisi.
"Pria itu berasal dari Makedonia Utara dan sebelumnya pernah terlibat dalam hubungan teroris," kata Karl Nehammer.
"Dia memiliki kewarganegaraan Austria dan Makedonia."
Beberapa penangkapan dilakukan selama penggeledahan di 15 rumah terdekat.
Dua tersangka juga ditangkap di St Pölten, sebuah kota di sebelah barat Vienna.
Penyidik TKP bekerja setelah beberapa kali penembakan di distrik pertama Wina, Austria, pada Selasa (3/11/2020).
(*)
Source | : | BBC |
Penulis | : | Silmi Nur Aziza |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |