Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Makanan yang digoreng memang enak dan renyah, tetapi memakannya terlalu sering dapat memangkas waktu hidupmu, loh.
Makanan-makanan tersebut dapat membawa dampak buruk terhadap kesehatan, terutama jika kita mengonsumsinya terlalu sering.
Dilansir Grid.ID dari laman Harvard Health Publishing, sebuah penelitian yang diterbitkan secara online oleh The BMJ menemukan bahwa wanita yang makan satu atau lebih porsi ayam goreng setiap hari memiliki kemungkinan 13% lebih tinggi untuk meninggal secara prematur, karena sebab apapun.
Baca Juga: Mini Honeymoonnya Gagal saat Baru Sampai Bali, Nikita Willy Langsung Ngambek dan Sebal Sama Suami
Kemudian, 12% lebih mungkin meninggal karena penyebab yang berhubungan dengan jantung daripada wanita yang tidak makan gorengan.
Penelitian itu juga membawa kabar buruk bagi pecinta seafood goreng.
Wanita yang makan ikan goreng atau kerang setiap hari memiliki kemungkinan 7% lebih tinggi untuk meninggal lebih awal dan 13% lebih mungkin meninggal karena penyebab terkait jantung.
Itulah hasil selama masa studi dibandingkan wanita yang tidak makan gorengan.
Hingga akhirnya, peneliti sampai pada kesimpulan setelah melihat kuesioner diet dan kematian di antara lebih dari 100.000 wanita berusia 50 hingga 79 tahun yang berpartisipasi dalam Women's Health Initiative.
Para peneliti mengikuti para wanita sejak mereka mendaftar dalam penelitian tersebut pada pertengahan 1990-an selama sekitar 20 tahun.
Baca Juga: Isyaratkan Bakar Tas Fenita Arie, Arie Untung Kena Tegur Aldi Taher: Mending Lu Lebay Berfaedah
Peningkatan risiko kematian dini di antara pemakan berat gorengan tetap ada, bahkan setelah peneliti menyesuaikan faktor lain, seperti gaya hidup, pola makan secara keseluruhan, pendidikan, dan tingkat pendapatan.
"Ini bukan studi yang sempurna, tetapi para peneliti telah mengendalikan banyak hal yang dapat mempengaruhi hasil," kata Teresa Fung, asisten profesor di Departemen Nutrisi di Harvard T.H. Sekolah Kesehatan Masyarakat Chan.
"Meskipun tidak dianjurkan, makan gorengan kurang dari dua kali sebulan mungkin tidak apa-apa, jika seseorang mengonsumsi makanan yang sehat," kata Kelley Bradshaw, manajer klinis rawat jalan dan ahli diet senior di Rumah Sakit Wanita dan Brigham yang berafiliasi dengan Harvard.
Memang masuk akal jika gorengan bisa memicu masalah kesehatan.
Tidak hanya tinggi kalori, tetapi kebanyakan orang tidak memasaknya sendiri di rumah, kan?
Praktik di restoran yang umum, seperti menggunakan kembali minyak goreng dan terlalu banyak garam, dapat membuat makanan yang digoreng menjadi lebih buruk daripada jika kamu membuatnya sendiri di rumah.
Jika kamu memang mau makan gorengan, membuatnya sendiri bisa menjadi pilihan yang sedikit lebih baik.
Ada beberapa cara untuk menyiasati makanan berminyak.
Memanggang makanan dalam oven adalah salah satu cara untuk mendapatkan tekstur makanan yang digoreng, tetapi dengan lebih sedikit bahaya kesehatan.
Misalnya celupkan ayam ke dalam telur atau buttermilk, lalu lapisi dengan remah roti.
Masak dalam oven pada suhu 400 derajat untuk mendapatkan versi "ayam goreng" yang renyah, namun lebih sehat.
Kemudian, meskipun ingin memperhatikan asupan makanan gorengan, jangan abaikan menu diet secara keseluruhan.
Banyak wanita dalam penelitian ini yang makan banyak gorengan juga memiliki pola makan yang kurang sehat secara umum.
Misalnya jarang makan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, serta lebih banyak minuman manis.
Jadi, ini bukan hanya tentang menghindari satu jenis makanan saja.
Melainkan tentang memastikan kamu memiliki pola makan yang sehat.
Idealnya, makanan harus mencakup buah, sayuran, biji-bijian, lemak sehat seperti minyak zaitun, dan daging tanpa lemak.
(*)
Source | : | Harvard Health Publishing |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |