Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Kelahiran buah hati kedua Ringgo Agus Rahman dan Sabai Morscheck belakangan ini menyedot perhatian publik.
Menggunakan metode persalinan vaginal after birth cesarean (VBAC), proses kelahiran anak kedua Sabai dan Ringgo cukup mengundang rasa penasaran publik.
Pasalnya, metode persalinan yang dinilai masih cukup asing itu tak ayal membuat kelahiran adik Bjorka Dieter Morscheck semakin di nanti-nanti.
Ya, meski bukan pengalaman pertama melahirkan, namun detik-detik menegangkan kembali dirasakan oleh Sabai Morscheck.
Istri aktor Ringgo Agus Rahman itu, mengaku sempat dibuat khawatir dengan proses kelahiran putra kedua.
Mengutip informasi dari Instagramnya pada Jumat (6/11/2020), Sabai Morscheck kembali menceritakan pengalaman buah hati keduanya.
"Jumat, 30 oct sekitar jam 6 pagi. Suster dateng buat ukur tensi dan waktu lagi diukur tahu-tahu kontraksi hebat dateng lagi," ujarnya.
"Sambil menggeliat-liat nahan sakit susternya keliatan serba salah terus bilang, 'Tensinya agak tinggi ya bu, tapi wajar karena lagi kontraksi'."
"Pengin nyaut 'Ya iya atuhlah sus' tapi ku tak sanggup." sambungnya.
Hampir dua hari di rumah sakit menanti kotraksi dan pecah ketuban, akhirnya detik-detik kelahiran Curtis Ziggy Mars Morscheck telah tiba.
Baca Juga: Ringgo Agus Rahman dan Sabai Morscheck Akui Tak Bisa Tidur Terpisah dari Anak
"Tahu-tahu byaaarrr pecah ketuban dong. Nah pada saat itu aku langsung paham banget bedanya ketuban atau bukan (buat yang paham aja)."
"Karena pake selimut dan gak keliatan jadi aku sibuk bilang 'Ketubannya pecah' berkali-kali ke baba dan suster," bebernya.
Mengetahui kondisi Sabai Morscheck telah siap melangsungkan persalinan.
Suster pun sigap memanggil bidan untuk menangani istri Ringgo Agus Rahman.
"Si suster langsung sigap panggil bidan, baba langsung bangun dan bilang, 'Tenang, kamu udah di RS kok'. YA HO-OH I KNOW MY DARLING HUSBAND," tuturnya.
"Jadi gini, kalau udah pecah ketuban, artinya akses dari vagina (non steril) udah terbuka sehingga bisa mencetuskan infeksi dalam rahim bahkan ke bayi."
"Jadi dalam 6 jam perlu proteksi antibiotik dan pertimbangan induksi (sumber: budok @nisaobgyn)," sambungnya.
Ya, membagikan pengalamannya saat pecah ketuban, Sabai Morscheck mengaku sempat dibuat ketar-ketir dan pasrah dengan keadaan.
Bahkan saat sudah pecah ketuban, Sabai sempat terbesit akan kembali melahirkan caesar jika terjadi sesuatu yang tak memungkinkan.
Meskipun demikian, Sabai mengaku terus berdoa agar anak keduanya dapat lahir dengan sehat dan selamat.
"Jadi aku udah pasrah banget pada saat itu, karena gak bisa diinduksi, kalau emang pembukaan gak nambah-nambah, aku udah siap kalau emang nanti ujung-ujungnya harus cesar," ujarnya.
"Pokoknya yang penting anak ini bisa dilahirkan dengan sehat dan selamat mau itu secara normal ataupun cesar. Lalu bidan pun dateng untuk cek air ketuban dan pembukaan," tutupnya.
(*)
Source | : | |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |