- Menderita stres
- Mengalami plasenta previa atau ari-ari terletak di rahim bawah
- Ibu hamil berusia di bawah 17 tahun atau di atas 35 tahun
- Hamil kembar atau ganda
- Ibu hamil menderita tekanan darah tinggi, penyakit jantung, atau diabetes mellitus
- Jarak kehamilan yang terlalu dekat, yaitu kurang dari 2 tahun
- Mempunyai riwayat persalinan prematur
Lenih lanjut, dr. Andy menegaskan, tak hanya pada bayi, kelahiran prematur juga bisa menimbulkan beberapa risiko kesehatan bagi ibu yang melahirkan.
Meski begitu, kelahiran prematur dapat dicegah dengan melakukan beberapa hal di bawah ini:
- Hindari perjalanan jauh untuk meminumalisir cedera pada ibu hamil
- Hindari penggunaan obat-obatan tanpa anjuran dokter
- Hindari tempat-tempat yang terlalu ramai karena ibu hamil mudah terjatuh
- Hindari berdiri lebih dari 6 jam
- Sering cuci tangan untuk mencegah infeksi
- Sebisa mungking hindari kontak dengan lingkungan atau orang sakit
- Melakukan pemeriksaan kehamilan secara berkala, minimal 4 kali selama kehamilan dan dimulai sejak umur kehamilan muda
- Mengikuti penyuluhan kesehatan tentang pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim, tanda-tanda bahaya selama kehamilan, dan perawatan diri selama kehamilan
- Setiap wanita lebih baik merencanakan persalinannya pada kurun umur reproduksi sehat, yakni 20-34 tahun.
(*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nesiana |