Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Ceker ayam sudah menjadi makanan favorit banyak orang.
Ceker biasa diolah untuk campuran sup, seblak, dan sebagainya.
Hingga kini pun semakin bertebaran kedai yang menjual ceker mercon dengan tingkat kepedasan mulai dari rendah sampai sangat tinggi, kan?
Diwartakan laman Kompas.com, ceker ayam kaya akan omega-3 dan omega-6.
Kandungan omega-3 dan omega-6 dalam ceker ayam masing-masing 187 mg dan 2.571 per 100 gram.
Omega-3 dan omega-6 merupakan golongan asam lemak tak jenuh ganda yang sangat penting bagi kesehatan tubuh.
Menurut Sizer & Whitney (2008), peran omega-3 dan omega-6 bagi tubuh antara lain untuk pertumbuhan otak dan relaksasi pembuluh darah.
Dengan demikian, zat ini dapat mengurangi tekanan darah dan mendukung atau membantu sistem imunitas tubuh.
Walaupun tidak mengandung daging, ceker ternyata merupakan bagian dari tubuh ayam yang paling gurih, loh.
Ceker ayam terdiri atas komponen kulit, tulang, otot, dan kolagen.
Komponen-komponen inilah yang menyebabkan ceker memiliki rasa gurih dan kenyal.
Baca Juga: Jangan Sepelekan Ceker Ayam, Makanan ini Ternyata Kaya Manfaat dan Bisa Bikin Kulit Awet Muda
Jika dimasak, maka ceker akan mengeluarkan kaldu yang lebih pekat dan kental dibandingkan dengan kaldu dari bagian tulang lainnya.
Akan tetapi, ada kabar kurang mengenakkan perihal ceker ayam ini.
Dilansir Grid.ID dari Grid Hits, beberapa waktu lalu, para pekerja pabrik tertangkap kamera menggunakan mulut mereka untuk melepaskan tulang-tulang dari ceker ayam.
Rekaman ini diambil oleh petugas kebersihan pabrik tersebut.
Ceker ayam ini nantinya akan dijual dan diedarkan kepada publik.
Diketahui video tersebut diambil di pabrik Nongklak Payakprom, Nong Khai, Thailand pada 23 Januari 2020.
Mengutip Daily Mail, diketahui delapan pekerja pabrik dalam video tersebut terlihat duduk di depan keranjang plastik penuh ceker ayam.
Di sekitar mereka, nampak beberapa mandor yang mengawasi, memperhatikan para karyawan yang menyobek ceker dengan gigi mereka, untuk setelahnya dipisahkan ke dalam ember yang berbeda.
Karyawan pabrik tersebut nampak mencengkeram tulang sebelum merenggutnya dan meludahkannya ke tanah.
Video tersebut juga menunjukkan salah seorang pekerja menggunakan tang untuk memisahkan tulang dari ceker, yang tampaknya memakan waktu lebih lama ketimbang memisahkannya dengan mulut.
Baca Juga: 5 Cara Mudah Membersihkan Paru-paru Untuk Jauhkan Corona, Bisa Dicoba Sekarang Juga!
Petugas kebersihan yang merekam video tersebut merasa marah setelah mengetahui bahwa staf telah dilarang menggunakan mesin oleh bosnya.
Terlebih dengan dalih bahwa menggunakan mulut membuat pekerjaan menjadi 'lima kali lebih cepat' daripada mesin.
Lebih lanjut, mereka akhirnya menginstruksikan pemilik pabrik yang berusia 31 tahun untuk mengubah metodenya.
Baca Juga: Tak Banyak Orang Tahu, Ini 10 Fakta Menarik Telinga Manusia, Tidak Akan Berhenti Tumbuh Seumur Hidup
Gubernur provinsi Ronnachai Jitwiset, juga memeriksa pabrik-pabrik lain di wilayah tersebut.
Beberapa orang mengkhawatirkan jika pabrik lain ternyata menggunakan metode serupa untuk memisahkan kulit dan tulang dari cekernya.
Penggunaan metode seperti ini dikhawatirkan akan menularkan penyakit yang mungkin tak bisa dihindari.
Hal ini karena mulut mengandung ribuan bakteri yang berbahaya.
(*)
Source | : | Kompas.com,Grid Hits |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nesiana |