"Gak ada pengganti ASI kalau gak ada indikasi medis, susu formula itu hanya indikasi medis," katanya.
ASI merupakan asupan makanan terbaik untuk bayi dibandingkan dengan susu formula.
"Kalau memang bisa dengan ASI, ASI aja, karena ASI satu satunya dan paling baik buat si bayi," ujar dr. Sarah.
Jadi untuk penanganan, lebih baik memperbaiki perekatan bayi ketika menyusui.
"Kalau ASI gak keluar berarti ada masalah sama perekatan si bayi," jelasnya.
Perlu diketahui bahwa ibu harus mempelajari cara menyusui yang benar, agar bayi bisa mengisap dengan benar pula.
"ASI itu bisa keluar sesuai dengan kebutuhan bayi, kalau bayinya bisa mengisap dengan baik, kalau dia bisa melekat ke ibunya dengan baik dan itu semuanya bisa dipelajari," jelasnya.
Itulah pentingnya menemui konselor ASI sebelum dan setelah melahirkan.
Nantinya ibu akan diajarkan menyusui dengan benar agar isapan bayi bisa menjadi perangsang keluarnya ASI.
"Sebenarnya bukan karena gak keluar. Jadi ASI-nya ada tetapi gak ada yang ngerangsang di depan, gak ada yang mengisap dari depan," ujar dr. Sarah.
Kesimpulannya, jangan buru-buru memberikan susu formula.
Perbaikilah perekatan antara ibu dengan bayi terlebih dahulu.
(*)
Source | : | Kompas.com,nakita.grid.id |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |