Tahap 2: Kandung kemih dari kembar donor tidak terlihat atau tidak mengisi dengan urin selama pemeriksaan USG.
Tahap 3: Ketidakseimbangan aliran darah mulai mempengaruhi fungsi jantung pada satu atau kedua bayi.
Ini terlihat pada aliran darah abnormal di tali pusar atau hati si kembar.
Tahap 4: Ketidakseimbangan aliran darah menyebabkan tanda-tanda gagal jantung pada salah satu dari si kembar.
Tahap 5: Satu atau kedua kembar telah meninggal karena TTTS parah.
Untuk kasus Tahap 1, pengamatan mungkin adalah yang diperlukan, tetapi untuk Tahap 2 atau diatasnya, operasi janin mungkin merupakan pilihan terbaik.
TTTS kronis merupakan kasus yang muncul pada awal kehamilan (kehamilan 12-26 minggu).
Hal ini menjadi kasus yang paling serius, karena bayinya belum matang dan tidak dapat dilahirkan.
Selain itu, bayi kembar akan memiliki waktu lebih lama selama perkembangan mereka di dalam rahim yang akan dipengaruhi oleh kelainan TTTS.
Kembar dengan stadium lanjut TTTS yang tidak diobati selama kehamilan biasanya ada risiko 90% kematian dan bagi mereka yang bertahan ada risiko 15-50% risiko cacat neurologis.
Oleh karena itu, segera hubungi dokter jika ada tanda-tanda mengkhawatirkan saat kehamilan.
(*)
Source | : | Kompas.com,Grid.ID,surabaya.tribunews.com,Tribunnewswiki.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |