Studi tersebut adalah yang pertama kalinya menilai bahwa konsumsi telur pada sejumlah besar sampel dari para orang dewasa di China.
Dalam penelitian yang telah dipublikasikan dalam British Journal of Nutrition ini menemukan bahwa orang yang rutin mengonsumsi satu atau lebih telur per hari atau setara 50 gram, telah meningkatkan risiko diabetes hingga 60 persen.
Prevalensi diabetes di China saat ini melebihi 11 persen, di atas rata-rata global yaitu 8,5 persen.
Kita ketahui diabetes merupakan salah satu jenis penyakit yang terbilang sangat berbahaya.
Oleh karena itu, diabetes telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius.
Penyakit ini juga memberi dampak ekonomi yang signifikan, yakni terhitung 10 persen dari pengeluaran kesehatan global.
Baca Juga: Begini Cara Memasak Telur Paling Sehat, Bukan Dibuat Ceplok atau Dadar!
Lebih lanjut, ahli epidemiologi dan kesehatan masyarakat, Dr Ming Li dari UniSA mengatakan bahwa meningkatnya diabetes adalah kekhawatiran yang berkembang.
Selama beberapa dekade terakhir, China telah mengalami transisi nutrisi yang substansial.
Transisi ini menyebabkan banyak orang beralih dari pola makan tradisional yang terdiri biji-bijian dan sayuran ke pola makan yang lebih diproses seperti lebih banyak daging, makanan ringan, dan makanan padat energi.
Kronologi Pembunuhan Ibu dan Anak dalam Toren di Jakbar, Berawal dari Ritual Penggandaan Uang
Source | : | Tribunnews.com,health.grid.id |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |