Kondisi genetik seperti sindrom gardner dan lipomatosis multipel herediter menyebabkan penderita memiliki beberapa lipoma.
Kondisi langka seperti penyakit madelung yang banyak dialami pria peminum alkohol juga bisa memicu tumbuhnya lipoma.
Selain faktor risiko di atas, usia di antara 40-60 tahun juga memengaruhi pertumbuhan lipoma. Tapi, beberapa kasus menunjukkan orang di bawah usia 40 tahun juga bisa terkena lipoma.
Kapan Perlu Waspada?
Melansir WebMD, benjolan lipoma yang terbentuk di dalam otot atau organ dan menimbulkan nyeri biasanya butuh dioperasi.
Terkadang, ada juga benjolan lipoma yang bersifat kanker atau disebut liposarcoma.
Jenis benjolan lipoma ini tumbuh dengan cepat dan bisa menyebabkan rasa sakit.
Setiap ada benjolan di tubuh, ada baiknya Anda memeriksakan diri ke dokter.
Baca Juga: Bongkar Alasan Ikan Paling Dihindari Ibu Hamil, Ternyata akan Berakibat Fatal Jika Mengonsumsinya
Dokter bisa mengetahui apakah lipoma berbahaya atau tidak. Lipoma dapat didiagnosis dengan pemeriksaan fisik.
Jika curiga benjolan ganas, dokter akan merekomendasikan pemeriksaan lanjutan. Antara lain biopsi atau pengambilan jaringan untuk diperiksa di bawah mikroskop, tes sinar-X, CT scan, atau MRI.
Cara menghilangkan lipoma disesuaikan dengan penyebab pastinya, dan lipoma yang tidak berbahaya biasanya tidak perlu dioperasi.
(*)
Viral Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Nekat Tembak Juniornya hingga Tewas, Ternyata Sempat Beri Ancaman Ini ke Polisi Lain
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nesiana |