Laporan Wartawan Grid.ID, Corry Wenas Samosir
Grid.ID - Komisi Perlindungan Anak Indonesia mencatat bahwa banyak pekerja anak dalam situasi pandemi covid-19 sekarang ini.
Hal itu dikarenakan covid-19 sangat berdampak pada perekonomian yang kian menurun.
"Kita melakukan survei situasi pekerja anak di tengah COVID-19, ini ada 9 provinsi, 20 kota kabupaten di Indonesia," kata Susanto selaku Ketua KPAI dalam press conference virtual zoom, Rabu (25/11/2020).
Baca Juga: 4 Alasan Kenapa Mi Instan yang Kamu Makan Itu Enggak Terlalu Baik Buat Kesehatan
Ini tentu bagian dari ikhtiar kita untuk memotret seberapa jauh situasi pekerja anak Indonesia apakah dalam situasi COVID-19 juga berdampak bagi mereka atau seperti apa," sambungnya.
Beban perekonomian keluarga menjadikan anak harus ikut bekerja demi kelangsungan hidup.
Baca Juga: Resep Tumis Telur Puyuh, Sajian Sederhana Peningkat Kekebalan Tubuh
"Bahkan, di catatan kesimpulan, hasil survei ini tampaknya juga terkonfirmasi bahwa beban keluarga menjadi pemicu keluarga mempekerjakan anak," ucap Susanto.
Karena itu KPAI meminta anak tidak sebagai pekerja dalam kondisi pandemi covid-19 seperti.
"Ini tentu jadi bagian dari PR kita agar kondisi keluarga di Indonesia tidak sampai anak menjadi objek," ungkapnya.
Sementara itu, Komisioner Bidang Trafficking dan Eksploitasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Ai Maryati Solihah mengatakan bentuk-bentuk pekerjaan pada saat pandemi covid-19 saat ini bisa mempengaruhi pertumbuhan anak.
"Selama pandemi COVID-19 terjadi peningkatan jumlah dan perluasan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk bagi anak, terutama anak yang dilacurkan dan anak pemulung," ucap Ai Maryati.
"Sebagian besar lingkungan kerja pekerja anak dapat merusak atau menghambat tumbuh kembang anak," sambungnya.
Diketahui dalam survei KPAI terdapat lima sektor pekerja anak yang terobservasi, yaitu anak yang dilacurkan (31,6 persen), anak dipekerjakan di pertanian (21,1 persen), anak pemulung (15,8 persen), anak jalanan (15,8 persen), dan pekerja rumah tangga anak (15,8 persen).
(*)
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya
Penulis | : | Corry Wenas Samosir |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |