Lebih lanjut, dikutip Grid.ID dari Tribun Bali, nyatanya kejadian ini juga bisa menyerang bagian punggung.
Saraf kejepit bisa terjadi di punggung bawah.
Penderita akan merasakan nyeri tajam, berpangkal pada bagian bawah pinggang dan menjalar ke lipatan bokong.
Baca Juga: Enggan Komentar Perihal Kasus Hukum yang Menjerat Jerinx, Anji: Buat Saya Itu Sensitif!
Selanjutnya, nyeri menjalar ke lipatan lutut.
Bahkan jika kondisi sudah parah, refleks akan melemah dan menyebabkan lumpuh.
Menurut Dokter Muki Partono, Sp. OT dari Rumah Sakit Pondok Indah Group mengungkapkan bahwa ciri lain dari saraf kejepit adalah nyeri pinggang yang terasa semakin tajam saat duduk, membungkuk, batuk, ataupun meregangkan badan.
Saraf kejepit terjadi akibat tekanan di bagian saraf, terutama di bagian pinggang atau leher.
Tekanan inilah yang menyebabkan penonjolan inti dari diskusi yang menjadi bantalan tulang sehingga menekan saraf.
“Faktor risiko ini akan meningkat mulai usia 33 tahun. Karena itu, sebelum terjadi, biasakan olahraga, jaga berat badan ideal, jaga posisi tidur, dan cukup minum."
"Kurang cairan akan menyebabkan perubahan tekanan dalam diskus, akibatnya ketidakstabilan mekanik,” jelas dr Muki.
Kamu perlu menemui dokter jika gejala saraf terjepit berlangsung selama beberapa hari dan tidak ada perubahan.
Itu untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan.
(*)
Mendadak Catwalk, Fitri Tropica Bangga Berhasil Ajak sang Suami Tampil Jadi Model
Source | : | Kompas.com,Tribun Bali |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Ayu Wulansari K |