Hal ini membuat jenazah Che Lewis dibiarkan duduk di luar karena beberapa orang yang mengkritiknya karena tidak memakai masker, tidak menyadari bahwa dia tidak lagi bernapas.
Pemakaman itu akhirnya disiarkan secara online, tetapi beberapa orang tidak menyadari Che Lewis sedang duduk di kursi, menurut Sun.
Pemilik Rumah Duka Denni, yang memiliki motto "Setiap kehidupan itu unik, oleh karena itu setiap pemakaman harus unik," menggambarkan bagaimana Che Lewis berakhir di kursi.
Baca Juga: Telanjang Dada di Dekat Sarwendah, Betrand Peto Bikin Istri Ruben Onsu Melongo
“Keluarga memintanya, tetapi itu (dibalsem saat duduk) adalah sesuatu yang kami miliki di daftar keinginannya, dan kami melakukannya ketika permintaan itu datang, itu tidak asing bagi kami karena kami mengetahui pemakaman seperti itu di luar negeri,” ujar Dennie mengatakan kepada Loop News, Sun melaporkan.
“Kami meminta dia (tinggal) selama tiga hari untuk memantau bagaimana dia (Che Lewis) ingin melakukan pemakaman di kursi sebelum kami mempublikasikannya,” katanya.
Petugas polisi Brent Batson mengatakan kepada Trinidad Express, "Kami kecewa dengan perilaku sembrono yang dilakukan oleh Rumah Duka Dennie."
“Membawa orang dengan cara yang berbahaya adalah pelanggaran dengan denda besar dan polisi akan melanjutkan penyelidikan terhadap perilaku perusahaan pemakaman di jalan,” katanya.
Pada akhirnya, Che Lewis ditempatkan di peti mati untuk dimakamkan bersama ayahnya.
Wah, bagaimana menurutmu?
(*)
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya
Source | : | NYpost |
Penulis | : | Silmi Nur Aziza |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |